JAKARTA, KOMPAS.com - Mundurnya penyelenggaraan pameran otomotif nasional Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2020 imbas virus corona alias Covid-19 berdampak panjang.
Pasalnya, hingga saat ini organisator pameran, Seven Event, belum bisa memastikan jumlah peserta GIIAS 2020, seiring dengan perubahan strategi agen pemegang merek (APM) dan pabrikan terkait.
"Hal tersebut dikarenakan tiap dari mereka (peserta) kan punya strategi dan planning masing-masing. Tentu, mundurnya jadwal ini membuat mereka harus melakukan penyesuaian kembali," kata Agus Riyadi, Project Director Seven Event dalam diskusi virtual, Kamis (14/5/2020).
Ia mencontohkan, saat GIIAS 2020 direncanakan dihelat pada Agustus, berbagai APM sudah membuat strategi matang untuk peluncuran produk baru mereka.
Tapi ketika pandemi melanda dan memaksa penyelenggara memundurkan jadwal pameran, APM terkait tetap melancarkan strateginya dengan cara launching virtual.
"Sehingga, kebutuhan lahan mereka di pameran GIIAS 2020 menjadi berbeda. Belum lagi akan ada penyesuaian acara sesuai dengan protokol kesehatan antisipasi penyebaran virus corona," kata Agus.
"Oleh karenanya mereka bilang butuh internal discussion, jadi kita berikan waktu. Semoga akhir Juni sudah keluar keputusannya," lanjut dia.
Usai menerima keputusan tersebut, penyelenggara bersama pihak terkait bakal berdiskusi lebih jauh, apakah perlu diadakan perancangan ulang layout pameran atau tidak.
Pada kesempatan sama, Agus juga memastikan bahwa hingga saat ini belum ada APM dan produsen otomotif yang memutuskan untuk mundur dari GIIAS 2020.
"Kita belum terima official later yang menyatakan bahwa mereka (peserta) mundur. Iya, ada yang menayatakan siap. Banyak juga yang sedang melakukan pembahasan di internal," ucap dia.
Untuk diketahui, saat ini setidaknya ada tiga pabrikan besar yang masih belum menentukan sikap terkait GIIAS 2020, yaitu Honda, Toyota, dan Peugeot. Sementara Daihatsu, telah memastikan diri untuk hadir.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/05/14/160100915/giias-2020-mundur-panitia-persilahkan-apm-untuk-diskusi-internal