JAKARTA, KOMPAS.com - Pada keadaan tertentu, memasarkan kendaraan bermotor bekas tidak mudah. Sebab, ada beberapa model yang sulit untuk dijual kembali karena kurangnya peminat.
Menurut Herjanto Kosasih, Manager Senior Bursa Mobil Bekas WTC Mangga Dua, salah satu jenis mobil tersebut adalah produk-produk keluaran Eropa atau Amerika Serikat.
"Bila menyebut merek, seperti Ford, Chevrolet, Mercy, dan sebagainya. Kalau ingin laku, harganya harus jatuh. Terkhusus untuk merek yang sudah tidak lagi berjualan di sini," katanya kepada Kompas.com, Kamis (9/4/2020).
"Tidak hanya itu, mobil seperti Mazda, Proton, hingga Kia juga punya nasib serupa," ucap Herjanto.
Adapun alasan mobil kurang diminati ialah adanya kekhawatiran pembeli terhadap masalah-masalah yang ada pada mobil serta harga dan ketersediaan komponen.
Kemudian arus keluar-masuk unit juga cenderung lamban, mengakibatkan harga psikologis mobil menjadi turun. Biasanya, penurunan harga jual mobil bekas keluaran Eropa antara 20-30 persen.
"Selain itu, biasanya yang sulit terjual adalah mobil bermesin besar, 2.500 cc ke atas. Hal ini karena pajak tahunannya besar, jadi malah memberatkan pembeli di kemudian hari," ujar Pepen, dari Bintang Cemerlang Motor (BCM) Bekasi, di kesempatan terpisah.
Bukan berarti mobil berjenis ini tidak bagus, namun peminatnya kecil. Sehingga kecenderungan para penjual menurunkan harga mobil supaya cepat laku.
"Orang ke pasar mobil bekas kan harapannya bisa membeli kendaraan dengan harga yang lebih terjangkau, ramah di kantong. Jadi biasanya yang diincar harga-harga yang murah," kata Pepen.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/04/11/082200715/kriteria-mobil-bekas-yang-jarang-diminati-pembeli