JAKARTA, KOMPAS.com - Ban serep atau cadangan merupakan salah komponen penting pada mobil. Bagian ini kerap dilupakan pemilik mobil, padahal krusial dalam kondisi darurat, misalnya ban utama kempis atau rusak di tengah perjalanan.
Posisi ban serep yang tak kasat mata, membuat pemilik mobil kehilangan atensi dan terkesan abai. Sehingga, tak jarang ditemui kondisi ban serep di mobil tidak prima ketika ingin digunakan.
Sambil memanfaatkan ajakan di rumah aja atau penggalakan work from home (FH) terkait penyebaran Covid-19 alias virus corona saat ini, bisa jadi waktu yang tepat untuk pemilik kendaraan melakukan perawatan pada ban serep.
On Vehicle Test PT Gajah Tunggal Tbk, Zulpata Zainal, menyatakan bahwa melakukan pengecekan terhadap ban serep tidaklah sulit. Cukup lihat secara fisik apakah ada goresan, benjolan, atau sobekkan pada permukaan ban atau tidak.
"Lalu cek juga tekanan udara ban, kalau kurang ditambah. Sehingga ketika digunakan sudah siap. Lalu lap ban jika memang sudah kotor," katanya kepada Kompas.com, belum lama ini.
Kemudian untuk tekanan ban serep yang disarankan, lanjut Zulpata, ialah 44 Psi atau 300 kPa (3.0 Kgf/Cm2) untuk mobil keluarga dengan kapasitas 7-penumpang. Maka untuk mobil yang lebih kecil, bisa sedikit berada di bawahnya.
"Ini dilakukan untuk menghindari penyusutan tekanan angin. Jadi, 300 kPa adalah tekanan yang direkomendasikan. Supaya lebih aman, gunakan nitrogen karena bisa menjaga tekanan lebih lama," ujarnya.
"Kemudian sesekali coba ikutkan ban serep itu untuk di rotasi. Sehingga saat digunakan, pengendalian mobil tidak begitu berpengaruh atau terasa. Itu bisa juga buat ban lebih awet," kata Zulpata lagi.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/03/27/100200815/di-rumah-aja-bisa-sambil-merawat-ban-serep-mobil