Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pemerintah Mulai Atur Konversi Kendaraan Tua Jadi Bertenaga Listrik

PEKANBARU, KOMPAS.com - Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Perindustrian (Kemenperin) akan memulai pilot project untuk konversi kendaraan bermotor bermesin pembakaran dalam (internal combustion engine/ICE) menjadi listrik murni (battery electric vehicle/BEV).

Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan (IMATAP) Kementerian Perindustrian Putu Juli Ardika menyebut, hal itu dilaksanakan guna mendorong percepatan pembangunan ekosistem kendaraan listrik berbasis baterai di Tanah Air.

"Ini untuk kendaraan yang sudah tidak diproduksi lagi. Kita akan buat pilot project dahulu bersama kementerian dan pihak terkait baiknya seperti apa. Diharapkan bisa selesai dalam waktu dekat," kata Putu kepada Kompas.com di Pekanbaru, Sumatera Timur, belum lama ini.

Adapun teknisnya, Putu belum ingin mengatakan lebih jauh. Pun dengan kritik agen pemegang merek yang menjelaskan bahwa konversi untuk kendaraan bermotor jadi berbasis listrik murni tidak efektif dan efisien.

"Kita jalankan dahulu, lihat bagaimana (kekurangan dan kelebihannya). Saat ini sedang dikembangkan," ucap Putu.

Menurut Putu, kendaraan tua yang sudah tidak diproduksi lagi masih banyak beroperasikan di jalan raya. Padahal, keamanan dan tingkat keluaran emisi motor maupun mobil tersebut sudah tak relevan lagi.

"Jika sudah tidak diproduksi lagi, komponen dan part-nya itu kan banyak yang sudah tak ada. Kendaraan juga sudah tidak aman, pembakarannya tidak bagus lagi, dan sebagainya," ujar dia.

"Melalui modifikasi jadi kendaraan listrik, mobil atau motor terkait bisa jadi aman lagi, safety-nya lebih terjaga. Ini juga memudahkan pemilik untuk mendapatkan layanan aftersales," tambah Putu.

https://otomotif.kompas.com/read/2020/03/17/164100215/pemerintah-mulai-atur-konversi-kendaraan-tua-jadi-bertenaga-listrik

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke