SOLO, KOMPAS.com- Keberadaan sepeda motor dua tak seakan tidak pernah mati dan sepi peminat. Padahal, motor dengan mesin dua langkah tersebut sudah lama tidak diproduksi dan dipasarkan di Indonesia.
Para pencinta motor dua tak bahkan rela berburu ke berbagai daerah hanya untuk mendapatkan barang dengan kondisi yang istimewa.
Seperti kondisi masih orisinil, terawat dan kalau beruntung mendapatkan yang masih kilometer rendah.
Tetapi, jika kondisi tersebut sulit didapatkan salah satu alternatifnya adalah melakukan restorasi. Kebanyakan dengan melakukan penggantian hampir semua komponen motor menggunakan part yang asli dan baru.
Dengan kondisi motor yang sudah termasuk langka tentunya tidak mudah untuk mendapatkan onderdilnya.
Apalagi, jika motor tersebut statusnya sebagai motor CBU (Completely Built Up) alias tidak diproduksi di dalam negeri.
Selain sulit didapatkan, harganya pun dipastikan sudah berlipat kali dibandingkan dengan part motor lainnya yang diproduksi di Indonesia.
Salah satu spesialis restorasi motor dua tak, Nanang Wahyu K mengatakan, banyaknya motor dua tak yang direstorasi salah satunya karena motor tersebut sudah sangat sulit didapatkan dalam kondisi nyaris baru seperti turun dari diler.
Maka dari itu, salah satu yang bisa membuatnya seakan-akan motor keluaran dari diler, yakni dengan restorasi total.
“Banyaknya pencinta motor yang melakukan restorasi motor dua tak itu pertama karena nostalgianya,” kata pria yang akrab disapa Tian NK kepada Kompas.com, Kamis (12/3/2020).
Mengingat, Tia melanjutkan, motor dua tak sudah cukup lama beredar di Indonesia dan sekarang sudah tidak lagi dipasarkan.
“Langkanya motor juga menjadi salah satu penyebab banyaknya motor dua tak yang direstorasi. Bahkan motor dengan kondisi istimewa sudah hampir punah,” ujarnya.
Selain itu, menurutnya, alasan lain restorasi adalah untuk kepuasan pribadi. Para penghobi motor atau kolektor motor dua tak seakan tidak peduli dengan harga yang dikeluarkan untuk restorasi.
Paling penting, kata dia adalah bisa mendapatkan motor idaman dengan kondisi yang istimewa.
“Ada juga yang demi kepuasan pribadi, karena dulu motor tersebut sempat ngetren pada eranya. Dan sekarang sudah jarang yang ditemukan dalam kondisi istimewa,” katanya.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/03/12/123822115/alasan-kenapa-motor-2-tak-banyak-direstorasi