JAKARTA, KOMPAS.com - Sistem pelumasan pada mesin mobil merupakan hal yang penting untuk menjaga kualitas dan kinerja mesin. Untuk itu, oli yang digunakan harus sesuai dengan kondisi mesin serta suhu lingkungan di mana mobil tersebut digunakan.
Dealer Technical Support Dept. Head PT Toyota Astra Motor (TAM) Didi Ahadi mengatakan, biasanya ada dua kode pada oli mesin yang harus dipahami yaitu API (American Petroleum Institute) dan SAE (Society of Automotive Engineers)
API merupakan kode sertifikasi terhadap kualitas oli yang memiliki standarisasi di dunia. API memiliki kode berbeda pada mesin bensin dan diesel.
“Biasanya kode oli yang tertera pada mesin bensin dimulai dengan huruf S, SA, SB , SC, SD, SE dan SF. Sedangkan pada mesin diesel, kode dimulai dengan huruf C, CA, CB, CC, CD. Huruf pada abjad kedua menandakan kualitas dari oli tersebut, jika abjadnya lebih tinggi berarti oli tersebut makin bagus,” ujar Didi saat dihubungi Kompas.com, Kamis (27/02/2020)
Sementara kode SAE menunjukan tingkat kekentalan oli dan juga kemampuan dalam menjaga stabilitas kekentalan terhadap pengaruh suhu mesin serta lingkungan.
“Kode untuk menandai jenis kekentalan oli akan diawali dari kata SAE, biasanya kalo di negara yang ada musim winter namanya akan ada tambahan W, misal SAE 15W-40, artinya tingkat kekentalan oli mencapai angka 50 yang penggunaannya masih bisa sampai kondisi suhu minus 15 derajat celcius,” kata Didi.
Didi menyarankan, ketika servis sebaiknya mengganti oli di bengkel resmi, karena ada mekanik yang bisa membantu memilihkan jenis oli yang cocok, dan tingkat kekentalan oli yang sesuai dengan kendaraan.
Karena kalau salah memilih oli, mesin mobil dapat mengalami gangguan, bahkan bisa sampai turun mesin.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/02/27/122300815/kenali-kode-oli-sae-dan-api-jangan-sampai-salah-pakai-oli