JAKARTA, KOMPAS.com - Curah hujan tinggi membuat sejumlah jalan di Jakarta tergenang air hingga tidak bisa dilewati kendaraan, baik roda empat atau roda dua. Imbasnya, banyak sepeda motor yang memilih masuk ke jalan bebas hambatan.
Kalau pun terpaksa masuk jalan tol, para pengendara motor juga wajib waspada karena ruas tol juga licin dan banyak genangan air. Salah satu yang mesti diingat ialah teknik pengereman di jalan basah.
Hal ini penting saat kondisi sering hujan sebab motor hanya punya dua roda. Teknik pengereman yang salah bisa membuat motor terpelanting dan membahayakan pengendara.
Agus Sani, Head of Safety Riding Promotion Wahana, Main Dealer Honda Jakarta-Tangerang, mengatakan, dalam melakukan pengereman harus mengkombinasikan antara rem depan dan belakang secara bersamaan.
"Namun penekanannya yang berbeda tergantung situasi jalannya, jika jalan basah, licin, berpasir dan berbatu sebaiknya penggunaan rem depan jgn terlalu kuat atau dikurangi porsinya," kata Agus kepada Kompas.com belum lama ini.
Meski demikian hal itu tidak mutlak. Tetap pada dasarnya melihat kondisi jalan. Jika kondisi aspal yang dilalui baik atau bagus, rem depan bisa ditarik lebih kuat agar pengereman bisa lebih maksimal.
Marcell Kurniawan, Training Director The Real Driving Center mengatakan, dengan pengereman yang benar, meskipun dilakukan saat kondisi jalan hujan stabilitas motor tetap terjaga.
"Jika hanya rem depan yang ditekan, bisa membuat sepeda motor bersama dengan pengemudi dan juga penumpangnya terjungkal, dan jika hanya menggunakan rem belakang, ban akan mengalami slip," katanya.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/02/25/085557215/motor-masuk-tol-karena-banjir-perhatikan-teknik-pengereman