JAKARTA, KOMPAS.com – Teknologi yang semakin modern membuat banyak motor mulai meninggalkan bohlam lampu biasa menjadi LED. LED punya kelebihan lebih hemat energi jika dibandingkan dengan bohlam biasa dengan tingkat keterangan yang sama.
Namun, dengan lampu LED yang lebih hemat dan terang, apakah modifikasi lampu seperti retrofit masih diminati?
Retrofit merupakan modifikasi lampu utama motor dengan menambahkan projektor atau LED bar.
Arie, pemilik dari Light Corner, bengkel modifikasi lampu di Cibubur, mengatakan, masih ada pemilik motor yang berminat untuk retrofit lampu utamanya. Konsumennya, kata dia, mengeluhkan lampu utama bawaan pabrik yang kurang terang.
“Walau sekarang sudah banyak yang pakai LED, pemilik kendaraan masih merasa kurang terang cahaya lampunya. Akhirnya dimodifikasi lampunya menggunakan projektor aftermarket maupun copotan dari mobil,” ucap Arie kepada Kompas.com belum lama ini.
Untuk modifikasi retrofit pada lampu motor sudah LED, memiliki ruang yang lebih kecil dibanding bohlam biasa. Kondisi ini membuat proses modifikasi cukup sulit dilakukan.
“Lebih sulit modifikasi lampu yang standarnya sudah LED karena ruang dalam lampunya yang sempit. Namun, motor yang standarnya LED, sistem kelistrikannya sudah bagus, enggak perlu ubah kelistrikannya,” ucap Arie.
Endro Sutarno, Technical Service Division PT Astra Honda Motor, mengatakan, modifikasi lampu standar, harus memikirkan sistem pengisian untuk aki. Aki bisa cepat habis jika terlalu terbebani.
"Umur aki bisa berkurang jika terlalu terbebani," ucap Endro saat dihubungi Kompas.com beberapa waktu lalu.
Memodifikasi lampu juga tidak direkomendasikan oleh pabrikan. Jika melakukan modifikasi lampu, garansi dari motor tersebut bisa hangus.
"Pihak pabrikan tidak menyarankan untuk modifikasi, karena konsekuensinya garansi gugur," ucap Gofur, kepala mekanik Astra Motor Center Jakarta.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/02/10/164618515/retrofit-lampu-motor-banyak-peminat-namun-ada-konsekuensi