JAKARTA, KOMPAS.com - PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) selaku distributor resmi kendaraan niaga dari Mitsubishi Fuso Truck and Bus Corporation berencana untuk memasarkan kendaraan niaga listrik pada lima tahun mendatang.
Namun, hal itu hanya akan terjadi jika pembentukan iklim atau ekosistem kendaraan listrik di Indonesia bisa berjalan secara optimal. Berbagai persiapan harus dilakukan lebih dahulu, khususnya pada sektor infrastruktur.
"Era kendaraan listrik memang bisa menyambar ke segmen niaga, mengingat perkembangan teknologi itu sangat cepat. Tapi untuk saat ini, secara kebutuhannya orang masih ragu. Salah satu contoh, belum menyebarnya infrastruktur charger station dan pengisian cepat," kata Dony Hermawan, Head of PR & CSR PT KTB di Jakarta, Selasa (28/1/2020).
Selain itu, adanya perbedaan penggunaan moda transportasi antara kendaraan penumpang dan niaga, membuat era kendaraan niaga listrik sedikit lebih lama.
"Sekarang mungkin sudah mulai pengembangan untuk kendaraan penumpang. Tapi ingat, truk ini tujuan utamanya digunakan untuk usaha. Apakah nanti bisa meng-cover penghasilan dan pengeluaran pengusaha, perlu dikaji lagi. Karena semakin tinggi teknologinya, harga mobil tentu akan semakin mahal," kata dia.
"Mungkin, paling tidak lima tahun (waktu yang dibutuhkan) supaya masyarakat mulai aware. Kami lihat juga pemerintah mulai menyosialisasikan kendaraan listrik," ujar Dony.
Sebagai informasi, Mitsubishi Fuso sudah memiliki truk listrik bersegmen light duty truck, yakni eCanter. Mobil baru diperkenalkan di beberapa negara, salah satunya Taiwan.
Pada beberapa kesempatan pameran otomotif nasional, pihak KTB sudah membawanya. Namun, mobil masih berstatus prototype atau tidak untuk dijual.
"Dulu kita pernah bawa yang prototype. Tapi sebelum itu (dipasarkan secara resmi), sepertinya kita akan lakukan pilot project di kota-kota tertentu," kata Dony.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/01/28/194200115/mitsubishi-fuso-bisa-pasarkan-truk-listrik-di-indonesia-tapi-