JAKARTA, KOMPAS.com - Hujan deras di awal 2020 membuat beberapa wilayah di DKI Jakarta terendam banjir. Parahnya lagi, banyak mobil yang ikut menjadi korban akibat terjebak atau tak bisa diselamatkan.
Bila sudah demikian, bukan berarti pemilik mobil harus sepenuhnya pasrah. Masih ada langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah agar mobil tak mengalami kerusakan yang lebih parah.
Head Product Improvement Technical Service Division PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Bambang Supriyadi, menjelaskan paling utama yang harus dilakukan adalah mencabut kabel negatif pada aki mobil.
"Langsung cabut saja bila memang sudah tak memungkinkan untuk menyelamatkan mobil atau membawa ke tempat yang lebih tinggi. Usahakan lepas kabel negatif sebelum air sampai ke sektor mesin," ucap Bambang kepada Kompas.com, Jumat (3/1/2020).
Menurut Bambang, langkah ini merupakan penanganan paling utama ketika mobil mulai terendam banjir. Fungsi tak lain untuk menghindari potensi korsleting yang bisa saja terjadi akibat masih ada sisa arus di aki.
Seperti diketahui, air merupakan pengantar listrik yang baik. Bila pada aki masih ada sisa arus listrik, otomatis akan berpotensi menimbulkan kerusakan pada sistem elektrikal mobil, bahkan sangat memungkinkan membuat ECU pun ikut rusak hingga menjalar pada kerusakan sensor, sistem audio, dan komponen listik lain.
Hal senada juga diutarakan oleh Kepala Bengkel Auto2000 Cilandak Suparna. Menurut dia, melepas aki juga bisa dilakukan ketika memang sedang dalam perjalanan dan terjebak banjir, bila sudah tak ada alternatif lain yang bisa dilakukan.
"Kalau di jalan sudah terjebak, lebih baik lepas kabel negatif atau sekaligus angkat akinya. Langkah ini lebih baik dibandingkan memaksa untuk menerjang banjir. Cara ini juga untuk meminimalisir kerusakan yang lebih parah nantinya, setelah surut mobil juga jangan langsung dinyalakan, dipastikan semuanya sudah benar-benar kering lebih dulu," kata Suparna.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/01/04/124200915/jurus-utama-cegah-kerusakan-mobil-usai-terendam-banjir