Jelang 17 Tahun, Ini Harapan Toyota untuk Avanza

JAKARTA, KOMPAS.com - Tahun depan usia Toyota Avanza akan beranjak 17 tahun. Artinya, MPV murah yang dikenal juga sebagai mobil sejuta umat itu akan memasuki masa-masa dewasa.

Lantas, apakah ada persiapan atau hal khusus yang akan dilakukan Toyota jelang perayaan sweet seventeen Avanza. Apalagi mengingat usia yang sudah dewasa serta makin ketatnya kompetisi di segmen MPV murah.

Menjawab hal ini, Direktur Pemasaran Toyota Astra Motor (TAM) Anton Jimmi Suwandy, belum ingin memberikan komentar terlalu banyak. Namun dia berharap dari segi penyerapan pasar, Avanza bisa tetap diterima dengan baik.

"Untuk produk baru no comment lah, kan baru juga minor change. Dari segi angka-angkanya tahun ini Avanza sebenarnya naik. Jadi untuk tahun depan mudah-mudahan masih bisa stay," ucap Anton kepada wartawan di Jakarta, Kamis (12/12/2019).

Dari data wholesales, Anton menjelaskan penjualan Avanza setelah diremajakan pada awal 2019 lalu cukup baik. Hingga November penjualannya mencapai 80.700-an, naik dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu dengan kisaran 75.000.

Bahkan meski pasar LMPV turun dari 264.000 menjadi 235.000, namun Anton mengklaim market share Avanza naik sejak ada model baru yang dirilis pada awal tahun lalu.

"Pasarnya turun tapi market share naik dari 28 menjadi 34 persen untuk wholesales. Penurunan itu sebenarnya semua pasar turun, faktornya karena tahun pemilu yang biasanya market ada koreksi, kedua karena ada faktor global ekonomi," ucap Anton.

Hal senada juga diucapkan Vice President Director TAM Henry Tanoto, yang menjelaskan bila pada 2019 market wholesales memang mengalami penurunan 12 persen. Bahkan volume Toyota pun turun hingga enam persen.

Namun demikian, dengan hadirnya Avanza baru ternyata tetap bisa diterima dengan baik oleh pasar di Indonesia.

"Avanza minor change ternyata diterima cukup baik dengan market share yang naik dari 28 menjadi 34 persen. Strateginya tak lain dari memberikan value melalui desain yang fresh dan stategi harga yang cukup diterima masyarakat," kata Henry.