JAKARTA, KOMPAS.com - Perlambatan pertumbuhan pasar otomotif di dalam negeri tahun ini juga dirasakan pasar lelang mobil bekas. Balai Lelang Serasi (IBID) mencatat, kenaikan jumlah unit terjual dibanding tahun lalu tidak sampai lima persen.
"Kenaikan hanya terjadi satu kali setelah keputusan MK usai pemilu kemarin. Setelah itu cenderung flat walau ada sedikit pertumbuhan," ujar Daddy Roxa Manurung, President Director IBID kepada KOMPAS.com, di Jakarta, Selasa (3/12/2019).
Menurutnya, kondisi ini tidak akan bergerak signifikan hingga penutupan tahun ini. Sebab, pertumbuhan pasar lelang akan terbentur program potongan harga tinggi yang diberikan oleh masing-masing merek melalui diler.
Potongan harga dan program serupa di akhir tahun tentu memiliki dampak pada pasar mobil bekas terlebih di lelang. Diperkirakan, harga mobil di lelang bisa turun sampai Rp 5 juta.
"Pengalaman tahun lalu ketika mobil baru diberi diskon besar, harga terbentung di lelang bisa turun Rp 2-5 juta untuk tipe unit populer, Low MPV atau MPV," katanya.
"Menjelang akhir tahun ini, kita belum ada rencana. Tapi harapannya ada suatu trigger yang menyebabkan ada kenaikan," ujar dia.
Sebagai informasi, berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil domestik secara wholesales selama Januari-Oktober 2019 turun 11,75 persen dibanding tahun sebelumnya.
Total penjualan yang terbentuk ialah 849.609 unit, turun dari sebelumnya 962.834 unit. Adapun penjualan secara bulanan, turun 9,47 persen dari 106.079 unit di tahun lalu jadi 96.030 unit.
https://otomotif.kompas.com/read/2019/12/04/081200015/diskon-akhir-tahun-berdampak-negatif-pada-bisnis-lelang-mobil-bekas