BANDUNG, KOMPAS.com - Sepanjang tahun berjalan, yakni periode Januari-Agustus 2019, penjualan mobil di Indonesia melambat hingga 11,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) memprediksi volume penjualan hingga akhir tahun tidak akan mencapai 1,1 juta unit, sebagaimana target awal.
Direktur Pemasaran PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Amelia Tjandra mengatakan, hal ini terjadi karena berbagai hal.
"Menurut kami, lesunya pasar karena daya beli tidak berjalan dengan semestinya. Penyebabnya dari berbagai faktor seperti pertumbuhan GDP yang turun menjadi 5 persen, adanya perang dagang antara Amerika Serikat dengan China, sampai kondisi politik dan keamanan," katanya di Bandung, Jawa Barat, Kamis (10/10/2019).
Kondisi keamanan yang dimaksud seperti situasi demo di berbagai wilayah serta kebakaran hutan dan lahan berkepanjangan yang kerap terjadi beberapa waktu.
"Itu sangat berpengaruh. Beberapa diler tidak bisa beroperasi sehingga aktifitas penjualan tidak berjalan. Masyarakat juga menjadi wait and see untuk memutuskan pembelian," ujar Amelia.
"Sebagai contoh, demonstrasi di Jayapura kemarin diler kita tidak bisa beroperasi hingga saat ini. Karyawannya tidak bisa di sana, keluar dari Jayapura untuk mengamankan diri. Selama situasinya tidak membaik, kegiatan ekonomi juga tak akan berjalan," katanya lagi.
Selanjutnya, beberapa program guna merangsang daya beli masyarakat juga belum optimal. Contohnya, program down payment (DP) nol persen untuk kendaraan.
"Jadi saya harapkan untuk teman-teman yang ingin melakukan demonstrasi, lakukanlah dengan tenang dan aman agar segala kegiatan ekonomi bergulir," ujarnya.
https://otomotif.kompas.com/read/2019/10/11/084200915/daihatsu-bicara-soal-lesunya-pasar-otomotif-sepanjang-2019