Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tampil di TTG Nasional, AMMDes Dapat Pujian, Esemka Tuai Pesanan

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memfasilitasi sejumlah pelaku industri untuk ikut serta berpartisipasi dalam gelaran Teknologi Tepat Guna (TTG) Nasional XXI 2019. Salah satunya termasuk Alat Mekanis Multiguna Pedesaan (AMMDes) dan Esemka.

Acara yang diselengarakan oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggl, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) ini akan dihelat di Bengkulu, pada 22-25 September 2019.

"Tahun ini kami menampilkan produk unggulan dari PT. Solo Manufaktur Kreasi (SMK), PT. Kreasi Mandiri Wintor Indonesia (KMWI), dan PT. Sefator Deos Maks. Selain itu, Kemenperin menampilkan produk hasil riset Balai Besar dan Balai Riset dan Standarisasi (Baristand) Industri," ucap Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan Kemenperin, Putu Juli Ardika di Jakarta, dalam keterangan resminya, Rabu (25/9/2019).

Menurut Putu, Kemenperin mendukung TTG Nasional karena menjadi ajang bagi para inventor, kreator, dan inovator teknologi dari desa-desa di berbagai daerah untuk mempromosikan hasil temuannya.

Apalagi untuk tema tahun mengaitkan dengan upaya mengingkatkan invoasi teknologi dalam kesiapan menuju era industri 4.0 yang dapat dimanfaatkan bagi masyarakat pedesaan.

"Guna mendukung tujuan tersebut, kami tunjukkan beberapa karya anak bangsa dari industri kita. Contohnya, Alat Mekanis Multiguna Pedesaan (AMMDes) yang diproduksi PT KMWI dan telah dapat pujian dari Mendes PDTT Eko Putro Sandjojo, karena meningkatkan produktivitas di pedesaan lebih efektif sehingga mendorong kegiatan ekonomi dan penguasaan teknologi tepat guna," ujar Putu.

Saat ini AMMDes sudah digunakan untuk pengolahan serabut kelapa dan diklaim mendapat banyak perhatian pengunjung TTG Nasional. Hal lantaran sejalan dengan upaya Kemenperin dalam menjalankan hilirisasi industri kelapa yang dapat dimanfaatkan menjadi produk bernilai tinggi, seperti untuk jok, panel, dan insulator kendaraan bermotor.

Dalam waktu depat, AMMDes pengolahan serabut kelapa pun akan menjadi pilot project di tiga kabupaten lainnya, yakni Indragilir, Pengandaran, dan Ciamis yang langsung mengandeng dengan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Sementara itu, AMMDes perontok multiguna bisa dimanfaatkan sebagai pengupas berbagai komoditas, di antaranya beras, jagung, dan kopi.

Kehadiran mobil niaga ringan dari Esemka, yakni Bima, juga ikut menambah antusias pengunjung. Menurut Putu, produk buatan anak bangsa tersebut telah melakukan kerja sama dengan 30 industri komponen lokal.

Bahkan Pemerintah Privinsi Benkulu pun telah melakukan penandataganan pembelian 12 unit Esemka untuk menunjang produktivitas masyarakat desa. Putu mengatakan untuk tahun pertama PT Solo Manufaktur Kreasi akan memproduksi sebanyak 3.500 unit pikap Bima.

Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah, mengucapkan bila pihaknya bangga terhadap kehadiran mobil Esemka sebagai produk industri dalam negeri. Karena itu, Pemerintah Provinsi Bengkulu berminat untuk memesan karya anak bangsa tersebut.

"Siapa lagi kalau bukan kita yang bangga menggunakan produk dalam negeri ini. Harapan kami, tahun 2020 nanti, mobil Esemka sudah masuk e-katalog, sehingga proses pengadaannya bisa lebih sederhana. Kami terus dorong teknologi nasional, agar bangsa ini kompetitif di mata dunia," kata Rohidin.

https://otomotif.kompas.com/read/2019/09/25/174103215/tampil-di-ttg-nasional-ammdes-dapat-pujian-esemka-tuai-pesanan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke