LAMPUNG, KOMPAS.com - Berfungsi untuk menjaga kestabilan dan kenyamanan berkendara, ban merupakan salah satu komponen di kendaraan yang kerjanya cukup berat. Terlebih, ban adalah satu-satunya komponen yang langsung bersentuhan dengan jalan.
Maka, penting hukumnya untuk memastikan komponen berbentuk bundar tersebut dalam kondisi optimal. Khususnya ketika Anda ingin berkendara dengan jarak yang cukup panjang dan kurang bersahabat.
Kepala Bengkel Suzuki Natar (Lampung) Sugeng Riadi, menyatakan, menjaga ban tetap pada kondisi optimal sangat mudah. Yaitu, pastikan tekanan angin sesuai dengan kapasitas kendaraan dan jaga batas muatannya.
"Kalau untuk kendaraan pribadi, ada baiknya menggunakan tekanan angin yang sesuai dengan buku pedoman. Biasanya, dalam keadaan normal ukurannya kisaran 28 untuk depan dan belakangnya 30. Kalau muatannya penuh dan sedikit berat, ada baiknya ditambah," katanya kepada Kompas.com di sela-sela perjalanan Merapah Trans Sumatera 2019, Lampung, Rabu (28/8/2019).
Lalu, jika berkendara di siang hari, baiknya tiap 3 jam sekali lakukan istirahat karena ada potensi meningkatnya temperatur di ban yang disebabkan panas. Jika dibiarkan, ban bisa lelah dan pecah.
Terlebih pada ruas tol yang terbentang dari Bakauheni hingga Palembang-Indralaya, yang tim Merapah Trans Sumatera 2019 lalui tidak semuanya mulus. Masih ada beberapa ruas jalan yang bergelombang dan cukup banyak krikil halus.
Mengetahui ban yang masih layak pakai, Sugeng melanjutkan, juga tidak sulit. Yakni, bentuk tidak berubah (tidak mengembung atau peang), tidak ada benda tajam seperti paku, dan sebagainya.
"Pada alur ban, biasanya terlihat batas limit yang sudah aus, indikatornya terletak di tengah alur ban. Kalau permukaan ban sudah mendekati batas limitnya, itu harus diperhatikan," katanya.
Kondisi ban yang kurang optimal akan mempengaruhi kemampuan pengereman kendaraan. Di samping itu, pada jalanan basah, mobil akan semakin sulit dikendalikan.
https://otomotif.kompas.com/read/2019/08/29/102200815/menjaga-ban-mobil-tetap-dalam-kondisi-optimal