JAKARTA, KOMPAS.com - Meluncur beberapa hari sebelum Telkomsel IIMS 2019, Lambretta berhasil membuat penasaran banyak orang. Antusiasme tersebut pun dapat dilihat dari banyaknya pengunjung yang mencobanya di arena test ride sepeda motor.
Berhubung produk disediakan oleh penyelenggara, maka kami pun ikut menjajal skuter ini di arena outdoor pameran. Produk yang kami coba ialah Lambretta V200 Special sebagai model tertinggi yang dibanderol Rp 52,5 juta on the road (OTR) Jakarta
Tampilan
Soal desain urusan selera, dan selera balik ke masing-masing orang. Kendati demikian, sebagai model yang lahir setelah mati suri selama lebih dari 40 tahun, tampilan Lambretta masa kini berhasil mempertahankan desainnya yang klasik tapi tetap modern.
Baik Lambretta V125 dan V200 Special hadir dengan bodi yang sedikit kotak. Desain ini merupakan karya rumah desain Kiska GmBH yang berpusat di Salzburg, Austria. Pihak yang juga bertanggung jawab terhadap desain KTM dan Husqvarna.
Beberapa ciri khas Lambretta yang masih dipertahankan ialah bentuk lampu depan dan bodi bagian belakang. 'Tepong' kiri-kanan yang memanjang memang ciri Lambretta sebagai pembeda dari Vespa 2-tak yang menganut mesin kanan.
Fitur
Kesan vintage di model baru Lambretta dapat dilihat di bagian klaster instrumen. Penunjuk kecepan masih analog berupa jarum, tapi informasi lain semisal RPM, voltmeter, dan jam sudah digital. Ketika kunci kontak diputar dan mesin menyala, panel digital ini bisa memberikan salam dan juga mengingatkan pengemudi dengan tulisan 'drive safe.'
Lambretta V200 Special dilengkapi sepasang indikator LED, glove box dengan fitur pengisian daya 12 Volt untuk pngisian ulang smartphone, dan lampu belakang LED.
Fitur lain yakni engine cut off tersembunyi. Lambretta V125 dan V200 Spesial belum dibekali kunci immobilizer sebagai salah satu fitur keamanan dari tindak kejahatan pencurian. Sebagai gantinya, Lambretta memilih pakai tombol engine cut off sebagai pengaman.
Tombol engine cut off ini terletak di dalam dek tengah bagian kanan. Warnanya kuning dengan dua modul, yaitu lock dan unlock. Aplikasinya sederhana, dengan cara digeser ke atas atau ke bawah.
Postur
Postur dengan tinggi di bawah 170 cm dipastikan bakal sedikit jinjit meski tidak sampai seperti balerina karena tinggi jok 800 mm. Dimensinya memiliki panjang 1.890 mm, lebar 695 mm, tinggi 1.115 mm, dan wheelbase 1.340 mm.
Perbandingan itu membuat Lambretta V200 Special sedikit lebih kecil dari proporsi Peugeot Django yang memiliki panjang 1.925 mm, lebar 710 mm, tinggi 1,190 mm, dan wheelbase 1.350 mm.
Tapi tetap lebih besar dari Vespa Primavera yang memiliki panjang 1.860 mm dan lebar 735 mm, tinggi jok 780 mm dan wheelbase 1.340 mm.
Performa
Kendati bernama V200 Special kubikasi motor ini sebetulnya hanya 169 cc. Mesinnya dikembangkan oleh SYM, raksasa skuter asal Taiwan yang juga memasok mesin untuk Peugeot Django. Mesin memiliki spesifikasi satu-silinder, 4-tak dan pendingin udara.
Wajar saja ketika kami menjajalnya di Telkomsel IIMS 2019 mesinnya sangat halus. Buat penikmat skutik Jepang, mesin seperti ini ideal karena minim getar. Hanya saja buat yang biasa main skuter Italia, apalagi yang versi klasik, ciri khas mesinnya jadi berkurang kalau tak mau dibilang hilang.
Soal akselerasi cukup mumpuni. Area test ride tidak terlalu besar, mustahil memacunya sampai limit. Meski demikian terasa tarikan bawahnya masih enak jika tendensinya harus diajak manuver menerabas macet di kota-kota besar Indonesia.
Pabrikan mengklaim motor bisa dipacu sampai 100 kpj. Klaim konsumsi bahan bakar cukup irit mencapai 34,4 kpl dengan kadar emisi gas buang CO2 sebesar 68 g/km.
Di atas kertas V200 Special menghasilkan 12 tk pada 8.000 rpm dan torsi 12,2 Nm pada 5.500 rpm. Mesin ini sudah mengantongi sertifikasi Euro 4 dengan kompresi rasio 10,2:1, sehingga minimal harus mengonsumsi bensin oktan RON 95.
Kenyamanan
Perjalanan melibas aspal dibekali suspensi depan model teleskopik dengan dua suspensi di belakang (khusus V200) kalau V125 Special monoshock. penghenti laju mengandalkan rem ABS menjepit cakram 226 mm (depan) dan 220 mm (belakang) dengan pada pelek 12 inci.
Poin Plus
Desainnya berhasil membawa kesan retro tapi modern. Selain itu, Lambretta memberikan pilihan baru selain Vespa dan Peugeot Django di segmen skuter merek Eropa.
Poin Minus
Bodi yang digunakan adalah plastik, selain itu ditawarkan dengan harga relatif tinggi, setidaknya di atas kompetitor. Selain itu, kalau mau membeli motor ini, sampai saat ini belum ada paket kredit yang ditawarkan, alias belum bisa dicicil, harus tunia atau cash.
https://otomotif.kompas.com/read/2019/05/03/132200015/begini-rasanya-mencicipi-lambretta-v200-special