Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ignis Belum Rakitan Lokal, Ini Alasan Suzuki

JAKARTA, KOMPAS.com - Suzuki sudah punya rencana akan memproduksi lokal Ignis di Indonesia, bahkan telah digaungkan sejak dua tahun lalu. Tetapi, sampai sekarang mobil kota (city car) itu statusnya masih diimpor utuh dari India.

Menurut penjelaskan Setiawan Surya, 4W Deputy Managing Director PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) selain Jimny, Ignis juga merupakan model yang sedang diminta kepada prinsipal untuk bisa dirakit di pabrik Suzuki di Indonesia.

Namun, prinsipal Suzuki di Jepang belum memberikan izin. Lantas apa penyebabnya sampai sekarang model tersebut masih diimpor dari India, padahal secara jumlah penjualan cukup tinggi.

"Kami belum mendapatkan respon lagi dari prinsipal. Mereka hanya bilang kita pelajari dulu lebih mendalam soal rencana itu," ucap Setiawan belum lama ini ketika berbincang dengan Kompas.com di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat.

Menurut Setiawan, mungkin Suzuki Motor memiliki strategi lain, yang belum bisa diinformasikan kepada Suzuki di Indonesia, sehingga sampai sekarang belum bisa dirakit lokal.

"Kalau kita banyak minta, agar produk lokal kita bertambah. Mungkin mereka sedang menghitung dulu secara ekonomisnya bagaimana. Mudah-mudahan ada kabar baik, karena kita maunya juga begitu," ujar Setiawan.

Berdasarkan data yang dirilis Suzuki, sepanjang 2018 Ignis terjual sebanyak 13.802 unit. Bahkan diklaim menjadi raja city car di pasar otomotif nasional dengan pangsa pasar 45,5 persen.

Seharusnya dengan jumlah penjualan sebanyak itu, PT SIS sudah mampu mengantongi izin merakit Ignis di Indonesia. Suzuki sendiri memiliki empat fasilitas pabrik di Indonesia.

Suzuki di Indonesia setidaknya mampu merakit 1,2 juta unit sepeda motor dan 240.000 unit mobil dalam setahun.

https://otomotif.kompas.com/read/2019/03/08/132400515/ignis-belum-rakitan-lokal-ini-alasan-suzuki

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke