Tes Qatar, Marquez dan Lorenzo Butuh Perubahan di Motor

JAKARTA, KOMPAS.com - Juara dunia MotoGP 2018, Marc Marquez memberikan komentar terkait hasil tes Losail, Qatar, akhir pekan kemarin. Marquez yang masih dalam tahap penyembuhan cedera bahu pasca-operasi, berada di peringkat ke-10 saat tes Sabtu (23/2/2019) dan kelima saat tes Minggu (24/2/2019).

“Saya sudah mulai berkendara dengan gaya normal. Memang masih ada rasa sakit tapi kekuatan pada bahu sudah mulai terasa. Dibanding dengan kondisi di Malaysia, ini langkah yang cukup besar,” ucap Marquez dikutip dari Crash.net, Senin (25/2/2019).

Bicara soal hasil di hari Sabtu, Marquez mengungkapkan motor RC213V miliknya memiliki beberapa masalah. Soal cengkeraman ban terhitung baik tapi dari set-up mesin, terutama untuk mengimbangi dengan Yamaha dan Ducati, Honda perlu waktu lebih.

Marquez sendiri mengungkapkan, Honda biasanya perlu berjuang di Losail. Untuk itu dirinya akan mencoba berbagai cara untuk mendapatkan hasil terbaik.

“Di Malaysia motor sangat mudah dikendarai. Sekarang harus sedikit berjuang. Semua Honda seperti itu. Kami kehilangan sesuatu dan sekarang harus kembali untuk memahami settingan yang dapat ditingkatkan,” ucap Marquez.

Beberapa yang dapat diubah antara lain desain mesin, dimana saat menggunakan mesin spesifikasi terbaru menunjukkan kecepatan yang meningkat. Marquez merasa Honda sudah memiliki mesin yang baik namun masih harus meningkatkan hasil paling tidak seperti di Malaysia.

Hasilnya pada Minggu, (24/2/2019), Marquez berada di posisi kelima. Namun berbeda dengan Marquez, hasil rekan satu timnya, Jorge Lorenzo berada di posisi ke 21 di hari Sabtu dan 18 di hari Minggu.

“Pergelangan tangan saya tidak sakit, tapi juga tidak dalam kondisi sempurna. Mungkin akan membaik saat masuk balapan, tapi setidaknya butuh satu bulan sebelum sembuh sempurna. Kami kehilangan banyak hal saat ini, itu yang sedang kami tangani,” ucap Lorenzo.

Lorenzo mengungkapkan kondisi fisiknya serta lamanya ia tidak berada di atas motor membuat perlu waktu untuk beradaptasi dengan ritme berkendara. Termasuk soal ergonomis desain motor Honda yang baru ditunggangi Lorenzo, membutuhkan beberapa perubahan sampai menjadi nyaman.

“Saya masih tidak merasa nyaman di atas motor. Saat berakselerasi saya membutuhkan penyangga untuk lengan, itu sebabnya kami menghabiskan banyak waktu untuk desain jok. Sedikit demi sedikit, perlu kesabaran memang, saya mendapatkan motor yang sesuai dengan yang saya inginkan,” ucap Lorenzo.