Jakarta, KOMPAS.com – Pebalap dari tm satelit MotoGP Pramac Ducati, Danilo Petrucci, tampil ngotot sejak pertama kali balap. Dirinya ternyata ingin menunjukkan, dirinya bisa dan pantas untuk di kursi pebalap pabrikan.
Petrucci berada pada barisan depan start awal, dan fokusnya tertuju pada podium. Keputusan menggunakan ban depan soft, justru membuat penampilannya terlalu lemah pada saat balap berlangsung. Pebalap Italia ini harus puas berada di posisi kelima.
Tapi, Petrucci masih mampu mengalahkan Dani Pedrosa dan Johann Zarco di lap-lap terakhir, demi menyelesaikan targetnya. Saat ini Petrucci berhak mendapatkan poin 11 di pada hari perdana MotoGP 2018.
“Bukan rahasia kalau aku ingin berada di tempat itu (kursi tim pabrikan Ducati). Saya ingin menjadi pebalap pabrik yang pasti dan melakukan balapan kuat dan cepat seperti ini," ujar Petrucci mengutip Crash.net, Selasa (20/3/2018).
Tak Perhitungkan Rossi
Danilo Petrucci menyebut kalau dirinya bertarung di Qatar dengan pebalap-pebalap global. Namun dirinya kesal, karena tidak mengantisipasi pebalap gaek Valentino Rossi, yang mengejutkan bisa meraih podium ketiga.
"Di satu sisi, saya senang karena balapan pertama selalu penuh tekanan. Di sisi lain, saya sedikit kecewa. Saya berada di posisi atas untuk semua sesi latihan. Saya tahu bahwa Marquez dan Dovizioso pada akhirnya memiliki lebih baik 1 persen dari saya. Mungkin Dovi punya pengalaman sementara Márquez, saya tidak tahu, apakah karena kegilaan? Marc-ness?” kata Petrucci.
“Secara tegas saya bilang kalau posisi podium saya bisa berada di sana (tempat ketiga). Namun, saya tidak menghitung Rossi, dia selalu ada, saya masih berpikir karena itu," ujar Petrucci.
https://otomotif.kompas.com/read/2018/03/21/080200315/petrucci-lupa-tak-perhitungkan-rossi