Angka tersebut diakui menjadi prestasi tersendiri, bahkan bisa berjalan tanpa menggangu tren penjualan Ignis yang juga merupakan produk baru dari SIS.
"Awalnya kita takut seperti itu, karena Ignis juga belum lama, jadi prediksi awal akan ada penyusutan. Tapi ternyata tidak, Ignis masih tinggi deman-nya sampai saat ini," ucap Head of Research and Brand Development 4W SIS Harold Donel kepada KompasOtomotif, Senin (11/9/2017).
Dari sisi harga, Ignis GX AGS yang jadi versi tertinggi dipasarkan sebesar Rp 169.500.000. Dibandingkan dengan Baleno hatchback manual, hanya selesih sekitar Rp 25 jutaan, cukup tipis bila dilihat dari segi keuntungan dan perbedaan model.
"Kalau dilihat kan memang tipis sekali harganya, artinya dengan Rp 25 juta orang bisa dapat mobil dengan kapasitas lebih besar dan lebih dinamis, kita khawatir itu, tapi ternyata tarikan SPK untuk Ignis tetap stabil," kata Harold.
Tidak hanya itu, menurut Harold bukti Ignis masih positif juga ditunjukkan dari antrean untuk model two tone. "Untuk GX yang two tone ada inden sampai satu bulanan, ini karena demand lebih tinggi dari supplay-nya," ucap Harold.
https://otomotif.kompas.com/read/2017/09/12/143100215/ada-baleno-ignis-tetap-aman