Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peugeot Mencari Mobil yang Paling Pas untuk Indonesia

Kompas.com - 27/04/2017, 09:45 WIB
Donny Apriliananda

Penulis

Jakarta, KompasOtomotifPeugeot benar-benar ingin lebih serius dengan pasar Indonesia. Buktinya, wakil dari prinsipal datang untuk menemui mitranya demi membahas kelangsungan hubungan dan mencari tahu, produk yang pas untuk dijual di masa akan datang.

Lalu, apa produk yang pas? Djony Bunarto Tjondro, Direktur Grup Astra, mengatakan belum ada jawaban yang pas juga. MPV atau bukan, dikatakannya Indonesia juga punya LCGC sebagai andalan. Apalagi, di negara-negara Eropa, Peugeot juga punya compact car kecil.

”Atau mereka punya desain baru yang memang spesifik, pas buat orang Indonesia, dan bisa buat misalnya untuk negara-negara lain, kita belum tahu. Kalau bisa buat kawasan, otomatis mereka bisa hitung volume secara total. Seperti itu. Ini kompleks,” ujar Djony, (25/4/2017), kepada KompasOtomotif.

Pertanyaan lanjutannya adalah, apakah mobil yang sedang dibicarakan ini masuk segmen murah atau tetap seperti saat ini? Djony pun juga mengatakan belum tahu. Saat ini, Grup Astra melakukan impor langsung dari Perancis, dan tentu, mobio-mobil yang dijual bakal masuk segmen medium-high.

Masalahnya, ketika masuk di segmen premium, pasar bakal kecil. Tapi kemungkinan hal ini akan menjadi langkah Peugeot di awal-awal setelah berdiskusi dengan Grup Astra.

”Tapi untuk menyemimbangkan volume, tentu juga harus ambil kesempatan untuk mobil-mobil yang mass market, di (segmen) low. Karena mayoritas masyarakat kan di sini,” kata Djony.

Kaitan dengan Proton
Djony juga menegaskan bahwa kedatangan Peugeot ke Indonesia tidak ada kaitannya dengan rencana PSA untuk membeli Proton di Malaysia. ”Mereka kan memang belum done (dealing-nya),”  katanya.

Hal ini tidak akan menggangu rencana masa depan dengan Indonesia, terlepas dari jika PSA jadi menggandeng Proton, investasi untuk bikin pabrik di Indonesia bakal terganggu, karena mereka akan memanfaatkan fasilitas Proton memproduksi mobil untuk kawasan.

”Nggak terganggu. Karena gini, kita kan tidak selalu bilang harus investasi di Indonesia. Bisa saja ada pertukaran, seperti ekspor komponen segala macam. Kita nggak mau membatasi diri,” ucap Djony.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com