Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tes F1, Ibarat Naik Becak Pindah ke Mobil

Kompas.com - 21/04/2017, 07:02 WIB
Stanly Ravel

Penulis

Jakarta, KompasOtomotif - Sean Gelael sukses menjalani peran pertamanya sebagai tes driver tim Formula 1 (F1) Scuderia Toro Rosso, di Sirkuit International Bahrain, Selasa (18/4/2017). Pengalaman ini berbuah manis, karena Sean dianggap memiliki potensi yang baik meski baru pertama kali mengendarai mobil balap F1.

Kesempatan yang diberikan Toro Rosso, cukup baik dimanfaatkan Sean untuk membuktikan kemampuannya. Bahkan pebalap Pertamina Arden yang saat ini sedang berkarir di Formula 2 (F2) ini, mengaku belum percaya bila dirinya bisa merasakan sensasi berkendara mobil F1 langsung bersama tim yang sudah melahirkan banyak pebalap papan atas.

"Ini amazing buat saya, jadi kejutan besar. Menjadi pebalap F1 sudah jadi impian dari kecil yang pada akhirnya bisa terkabul, apalagi bersama Toro Rosso yang dulunya merupakan tim Sebastian Vettel (Ferrai)," ujar pebalap berusia 20 tahun ini kepada wartawan di Jakarta, Kamis (20/4/2017).

Baca : Sean Gelael Berambisi Ikut Ajang F1 Tahun Depan

Menurut Sean, sebelum akhirnya bisa langsung berada di belakang kemudi F1, dirinya sudah banyak mendapatkan latihan, baik fisik maupun teori. Sean sempat digembleng beberapa saat oleh para teksnisi Toro Rosso untuk mengenalkan cara kerja mobil F1, adaptasi, bahkan mengikuti simulasi.

"Latihan sudah pasti, apalagi downforce di F1 lebih tinggi. Jalan untuk bisa sampai di tes driver tidak langsung tiba-tiba duduk, sebelumnya beberapa kali briefing dari tim engineer untuk masalah teknis, dan melakukan simulasi. Paling sulit itu tes simulasi, karena bisa berkali-kali," kata Sean.

PERTAMINA ARDEN Pebalap Indonesia, Sean Gelael, memasuki mobil tim Formula 1, Scuderia Toro Rosso, di Sirkuit Internasional Bahrain, Sakhir, Selasa (18/4/2017). Sean turun sebagai pebalap penguji bagi Toro Rosso.

Dari Becak ke Mobil

Akhirnya bisa duduk di belakang kemudi dan mengendari mobil F1 menjadi kebanggan serta pengalaman berharga bagi Sean Gelael. Lantas apa bedanya dengan jet darat F2 yang selama ini ia kendarai.

Menjawab hal ini, Sean menggatakan perbedaanya sangat banyak. Mulai dari segi teknis, sistem kemudi, sampai driving style-nya.

"Seperti dari naik becak ke mobil, driving style berbeda karena diperkuat downforce yang juga beda, yang pasti speed-nya lebih tinggi. Suspensinya juga sangat berbeda, lalu prosedur balap lebih rumit, karena pada kemudi F1 banyak sekali tombol-tombol pengaturannya," papar Sean.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau