Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teknologi Otonomos Nissan "Kalah" Lawan Pengamen

Kompas.com - 04/12/2016, 16:45 WIB
Donny Apriliananda

Penulis

Bandung, KompasOtomotif – Berbagai perusahaan otomotif di dunia sudah mengarahkan teropongnya ke mobil-mobil dengan kemampuan mengemudi sendiri, termasuk Nissan dengan Pro Pilot. Kira-kira, bagaimana jika teknologi itu dibawa dan ditawarkan untuk konsumen Indonesia?

Sebelum menjawab pertanyaan itu, GM Strategi Pemasaran dan Perencanaan Produk PT Nissan Motor Indonesia (NMI) Budi Nur Mukmin menjelaskan lebih dulu soal teknologi setir sendiri yang sudah dbenamkan pada Serena C27 di Jepang itu.

”Pro Pilot menjadi salah satu wujud visi Intelligent Mobility, yakni Intelligent Driving. Saat ini sudah ada pada Serena terbaru, diluncurkan sekitar tiga bulan yang lalu, dan menjadi Japan Car of The Year,” kata Budi, (2/12/2016), di Bandung.

Secara teknis, mobil dilengkapi dengan 8-12 kamera yang secara simultan mendeteksi marka jalan, mobil di depannya, dan semua situasi yang ada di sekitar. Secara aktual, mobil akan bisa menyetir sendiri berdasarkan gambar-gambar dari berbagai kamera.

Berdasarkan pengalaman Budi di Yokohama, Jepang, pengemudi tinggal menginjak pedal gas, meski sebelumnya ada beberapa tombol yang harus dipencet.

Meski setir bergerak-gerak sendiri, namun ada sinyal yang meminta pengemudi tak melepaskan sepenuhnya tangan dari setir, sebagai antisipasi kemungkinan terburuk.

”Bisa dibilang, ini adalah langkah awal teknologi otonomos. Nanti, 5-10 tahun lagi, akan menjadi mass production, dan Nissan sudah punya teknologinya,” ucap Budi.

Ke Indonesia?
Menjawab pertanyaan pada paragraf pertama di atas, Budi pun mengatakan bahwa akan sulit teknologi Pro pilot diterapkan di Indonesia. Banyaknya rintangan di jalan raya Indonesia membuat banyak kamera akan susah mendeteksi sebagai ancaman atau bukan.

”Di Jepang nggak ada pengamen. Kalau Anda nyetir pakai Pro Pilot, ada pengamen, mobil akan berhenti, karena akan dianggap sebagai sinyal yang membahayakan. Kompleks masalah di Indonesia, belum lagi motor yang akan menyodok kanan-kiri, dan marka jalan yang belum baik,” kata Budi.

Mungkin, lanjut Budi, Pro Pilot bisa dipakai kalau di jalan tol. Begitu juga di Jepang, rekomendasi utamanya memang digunakan pada jalan tol. Generasi Pro Pilot saat ini hanya mendeteksi satu jalur. Dua tahun lagi, diharapkan bisa deteksi dua jalur,dan pada 2020 bisa deteksi environment secara total.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau