Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mesin Bensin dan Diesel Bakal Terlarang di Jerman

Kompas.com - 10/10/2016, 12:42 WIB
Febri Ardani Saragih

Penulis

Berlin, KompasOtomotif – Badan legislatif perwakilan 16 wilayah bagian di Jerman, Bundesrat, membuat keputusan bulat yang diprediksi jadi gerbang kepunahan mesin pembakaran dalam (konvensional). Resolusi mereka, mesin berbahan bakar fosil, bensin ataupun diesel,  tidak boleh lagi djiual di Jerman setelah 2030.

Menurut resolusi itu hanya mobil tanpa emisi yang boleh diperdagangkan.

Tidak hanya berlaku di internal Jerman, Bundesrat juga mengajukan resolusi ke Komisi Eropa sebagai badan eksekutif Uni Eropa. Jika usulan itu diterima maka saat ini mesin pembakaran dalam masuk kategori terancam punah.

Jerman adalah salah satu sumber utama otomotif dunia. Merek-merek seperti Audi, BMW, Mercedes-Benz, dan Volkswagen, lahir di sana.

Media Jerman, Der Spiegel, menjelaskan, resolusi mendorong Komisi Eropa meninjau ulang pengenaan pajak terkait kendaran tanpa emisi. Tujuannya diyakini agar Uni Eropa meningkatkan insentif buat produsen agar lebih banyak kendaraan tanpa emisi. Selain itu berharap pajak ringan buat mesin diesel direvisi. 

Menurut Forbes, Sabtu (8/10/2016), Bundesrat tidak punya kekuatan memerintahkan Uni Eropa dan tidak bisa seketika mengganti regulasi transporasi Uni Eropa. Kendati begitu, kekuatan besar pemerintahan dan sebagai negara dengan perekonomian terbaik di Uni Eropa, Jerman punya pengaruh besar dalam pengambilan keputusan Uni Eropa. 

Belum ada tanggapan dari para merek asal Jerman terkait hal ini. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com