Imbas Brexit, Ford Bisa Tutup Pabrik

London, KompasOtomotif – Produsen kendaraan asal Amerika, Ford, mempertimbangkan untuk melakukan penutupan pabrik dan menaikkan harga mobilnya di Inggris. Ini merupakan efek negatif dari keluarnya Inggris dari Uni Eropa (British Exit/Brexit).

Lebih dari itu, dari hasil rapat perusahaan diumumkan pada Kamis (28/72016), pihak Ford memprediksi akan membutuhkan biaya sebesar 1 miliar dolar Amerika, dalam dua tahun ke depan, hingga pulihnya kondisi di Inggris. Ford sendiri merupakan salah satu perusahaan mobil terbesar di Inggris.

Bob Shanks, Chief Financial Officer Ford Inggris mengatakan, kenaikan harga diperlukan, untuk mengimbangi fluktuasi poundsterling, akibat dari Brexit. Mata uang Inggris tersebut melemah 11 persen terhadap dolar sejak 23 Juni lalu.

“Kami akan lebih fokus terhadap biaya ke depannya, dan perusahaan ini akan menemukan cara untuk memperbaiki keadaan ini,” ujar Shanks, seperti dikutip The Guardian, Sabtu (30/7/2016).

Komentar Shanks cenderung memicu kekhawatiran lebih lanjut, mengenai nasib pasar mobil di United Kingdom (UK) setelah Brexit. Transaksi perdagangan sekarang harus dinegosiasi ulang, dengan seluruh negara Eropa.

Ini membuat beberapa analis berspekulasi kalau perusahaan mobil, akan menunda atau membatalkan rencana untuk memperluas pasarnya di Inggris, atau bahkan berhenti sama sekali.Ford memiliki dua pabrik yang tersisa di Inggris, di Dagenham dan Bridgend.

Ketika ditanya apakah akan menutup operasi pabriknya, Shanks mengatakan, semuanya masih dalam pertimbangan. Prediksi beberapa analis, kalau penutupan pabrik ini dilakukan untuk menutup biaya tersebut (1 miliar dolar).