Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menristek Siap Kawal Gesits Sampai Produksi Massal

Kompas.com - 03/05/2016, 11:55 WIB

Surabaya, KompasOtomotif – Rasa bangga terpancar dari wajah Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Riset dan Dikti) Muhammad Nasir ketika melihat prototipe skuter listrik pertama di Indonesia, Gesits. Produk ini merupakan hasil kolaborasi antara Grup Garansindo dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya diperkenalkan di Kota Pahlawan, Selasa (3/5/2016).

Untuk mencapai tahapan produksi massal, Gesits butuh dukungan pemerintah, berupa regulasi baku menyangkut kendaraan berteknologi listrik. Pasalnya, meski negara-negara maju di dunia lagi berlomba-lomba menciptakan teknologi ini dan Indonesia punya kesempatan untuk ikut bersaing.

“Untuk tahap awal, akan segera disertifikasi melalui BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi),  karena badan ini sudah berada langsung di bawah Kemenristek Dikti, jadi akan kita bantu sekalian,” ucap M Nasir disela perkenalan prototipe Gesits.

Selain itu, M Nasir juga berjanji akan segera berkordinasi dengan kementerian terkait lain, menyangkut regulasi kendaraan listrik di Indonesia. Lewat kepastian regulasi, maka kendaraan listrik yang ada di Indonesia akan mudah mendapat sertifikasi dan bisa dijamah konsumen secara legal.

Agung Kurniawan/KompasOtomotif Pemerintah akan siapkan insentif khusus berupa pengurangan pajak.

“Saya akan sampaikan ke regulatornya, dalam hal ini, kementerian perindustrian dan kementerian keuangan. Saya sudah sampaikan ke menteri keuangan masalah pajak. Nanti akan ada pengurangan pajak untuk motor listrik, target sudah ada, tahun ini,” kata Menristek Dikti.

Selain itu, kementerian lain yang sudah siap diajak berkordinasi adalah perhubungan, terkait uji dan laik jalan kendaraan.  Gesits, kata M Nasir, jika bisa dipasarkan akan menjadi sepeda motor listrik pertama di dunia yang diproduksi Indonesia.

“Begitu ini jadi industri akan kami perjuangkan ke sana. Dengan kementerian perhubungan, regulasi akan ditata ulang, sampai saat ini belum ada regulasinya, begitu barangnya ada, industri harus jalan. Tapi, yang pertama tetap sertifikasi (di BPPT),” kata M Nasir.

Muhammad Al Abdullah, CEO Garansindo, mengatakan, dukungan pemerintah merupakan hal mutlak yang harus dilakukan. Lewat regulasi yang jelas, maka akan memicu investor lain untuk ikut mengembangkan kendaraan berteknologi listrik di Indonesia.

"Siapa saja nanti kan bisa ikut menikmati. Bisa merangsang industri sehingga ikut memajukan ekonomi bangsa," kata Al.

Muhammad Nur Yuniarto, Ketua Gesits mengatakan, jika negara tidak melakukan langkah kongkret, apapun hasil karya anak bangsa akan sulit berkembang bahkan di negara sendiri. Saat ini, pasar sepeda motor Indonesia di dominasi oleh skutik dan dinikmati mayoritas oleh merek asing.

“Sudah waktunya Indonesia memikirkan bangsanya sendiri,” kata M Nur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau