Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Skuter Listrik Garansindo Tantangan Terbesar Buat ITS

Kompas.com - 06/04/2016, 17:32 WIB
Febri Ardani Saragih

Penulis

Jakarta, KompasOtomotif – Proyek skuter listrik Garansindo Inter Global merupakan tantangan terbesar buat Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Muhammad Nur Yuniarto, Kepala Peneliti Kendaraan Listrik ITS, Selasa (5/4/2016), mengatakan, selama ini riset dan pengembangan yang telah dilakukan yakni bagian dari kendaraan, bukan produk kendaraan yang siap dijual ke pasar.

“Sebesar ini belum, ini tantangan bagi kami untuk melihat apakah bisa ITS melakukannya sebagai salah satu kontribusi buat Indonesia. Kami “dipaksa” melihat bagaimana riset dilakukan hingga produk jadi nantinya,” ujar Nur.

ITS bertugas merancang sistem gerak skuter listrik Garansindo sampai siap diuji tipe kendaraan. Kini pengembangan dari prototipe yang pernah hadir di Indonesia International Motor Show 2015 telah rampung dan sudah diserahkan ke  Garansindo awal April lalu untuk ditinjau ulang.

Prototipe kedua itu sudah memiliki bodi yang didesain seperti skutik-skutik di Indonesia. Bentuk bodi sengaja dibuat seperti skutik agar bisa mendekati masyarakat sekaligus memudahkan transisi dari sepeda motor konvensional ke bertenaga listrik. Meski begitu Nur menjelaskan final desain ada di tangan Garansindo.

Sistem gerak roda prototipe kedua bersumber dari baterai lithium-ion berkapasitas 7 kWh yang sanggup digunakan hingga 100 km. Tenaga listrik itu disalurkan ke roda belakang via sabuk (belt).

Baterai yang terletak di bawah jok itu memerlukan pengisian ulang selama 3 – 4 jam menggunakan sumber listrik rumahan (tegangan 220 V dan arus 5 A). Namun nantinya pengguna skuter listrik bisa menyewa baterai lain sebagai pengganti. Baterai pengganti bisa didapatkan di lokasi yang telah bekerja sama dengan Garansindo.

Penempatan baterai itu juga jadi tantangan tersendiri. Kata Nur, bila menggarap mobil ITS tidak perlu pusing karena tempatnya luas sedangkan pada motor sangat terbatas.

Nur menjelaskan, prototipe kedua itu baru diuji ringan belum komprehensif jadi belum siap homologasi.

“Bentuk dan komponennya sudah selesai. Mungkin detail-detail kecil ada yang mesti disempurnakan. Mereka (Garansindo) akan melihat lebih detail, karena mereka kan yang punya sense buat pasar. Nanti akan kami revisi, sekarang kami menunggu tanggapan,” jelas Nur.

Pada akhir tahun ini gambaran lengkap tentang performa rencananya sudah bisa didapatkan. Lantas langkah selanjutnya mengajak partner  lokal sebagai tahapan menatap produksi massal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com