Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hitung-hitungan Berapa Penurunan Harga BMW Bekas

Kompas.com - 28/04/2016, 07:42 WIB
Ghulam Muhammad Nayazri

Penulis

Jakarta, KompasOtomotif – Karakter konsumen di Indonesia terbilang cukup unik di mata sebagain besar merek besar. Salah satunya, adalah pemikiran berapa nilai jual kembali (resale value) suatu mobil yang baru saja dibeli. Karekter ini khas, dan juga ada di kalangan pengguna mobil premium.

Berbincang mengenai hal tersebut, Jentri W Izhar, Vice President  Sales BMW Group Indonesia mengatakan, ada penghitungan sendiri untuk mengetahui nilai untuk mobil BMW yang dimiliki konsumen. Patokan ini tentunya hanya berlaku jika dijual ke BMW Premium Selection (istilah untuk mobkas BMW berstatus resmi).

“Untuk di tahun pertama, estimasi penurunan nilai dari harga semula ada di kisaran 15 sampai 20 persen. Kemudian untuk tahun-tahun berikutnya, biasanya ada di angka  10 persen, untuk mobil BMW,” ujar Jentri kepada KompasOtomotif, Minggu (10/4/2016).

Namun, lanjut Jentri, kembali lagi tergantung dari kondisi mobil dan kualitas mobilnya. Bahkan ada beberpa diler yang membuka program trade in. Jadi, ketika pemilik BMW mengembalikan mobil lamanya, maka bisa dibeli dengan harga tertentu.

“Kemungkinan harga jual mobil yang dijual konsumen ke diler resmi BMW akan lebih tinggi nilainya, dibanding ketika dijual di pasar umum,” tutur Jentri.

Mobkas Resmi

Berbicara mengenai perputara bisnis mobkas BMW, Jentri menambahkan, penjualan mobil bekas masih relatif kecil dibanding dengan jumlah populasi mobil BMW. Bisa dikatakan dalam satu tahun, ada sekitar 10 sampai 15 persen dari total penjualan mobil baru.

“Tahun lalu saja angka penjualan mobkas BMW yang melalui diler resmi mencapai 411 unit. Jumlah yang tercatat kurang lebih seperti itu,” ujar Jentri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com