Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kartini kini

Jadi Guru di Pelosok, Cita-cita Direktur V-Kool Indonesia

Kompas.com - 21/04/2016, 11:17 WIB


Jakarta, KompasOtomotif - Setiap 21 April, bangsa Indonesia merayakan Hari Kartini, sebagai simbol dari kebangkitan kaum perempuan di Tanah Air. Saat ini banyak penerus Kartini di Indonesia yang mampu bertarung langsung dengan kaum pria di banyak hal. Hebatnya, para Kartini zaman modern ini tidak meninggalkan kodratnya sebagai wanita dan tetap mampu mengurus keluarga sejalan dengan kesuskesan dalam karier.

Adalah Linda Widjaja, Direktur PT V-Kool Indo Lestari, pemegang merek V-Kool di Indonesia. Linda punya tugas penting yang diembannya sebagai pemimpin perusahaan besar di Indonesia. Tapi, yang terpenting Linda bisa dikatakan juga sukses mengurus rumah tangga, hingga mengantarkan dua putrinya sampai menikah.

Linda adalah contoh sukses sosok Kartini di zaman modern yang melakukan dwifungsi dengan apik, baik dalam karier serta dalam rumah tangga. Menurut perempuan ramah ini, kunci dari keberhasilannya adalah komunikasi yang baik dalam keluarga.

"Saya pikir itu pertama kita dengan suami dan keluarga harus ada komunikasi yang sangat baik. Namanya dalam rumah tangga, ada ayah dan ibu, dan keduanya punya peranan yang sangat penting. Bila saya sebagai ibu sedang ada kesibukan karier, maka harus dikomunikasikan kepada semua anggota keluarga," jelas Linda saat berbincang santai dengan KompasOtomotif, Kamis (21/4/2016).

Istimewa (Facebook) Linda Widjaja, Direktur PT V-Kool Indo Lestari

Guru
Linda sedikit bercerita tentang masa kecilnya di Medan, Sumatera Utara, yang dihabiskan sampai menginjak bangku Sekolah Menengah Pertama. Bahkan sejak SMP, Linda sudah mampu mencari penghasilan sendiri dengan bekerja sambilan sebagai suster, membantu dokter spesialis jantung.

"Saya lahir dan besar di Medan, sampai SMP. Waktu itu tinggal sama kakek-nenek, karena yang lain pindah ke Jakarta. Saya ingin menjaga kakek dan nenek yang memang sudah sepuh. Lalu ada tante saya yang kerja sebagai suster, dan saya diajak membantu sampai benar-benar bekerja dan mendapat penghasilan tambahan," jelas Linda.

Dalam benaknya, sama sekali tidak terpikir bisa menjadi pengusaha atau berstatus sebagai dikerkur kelak kala dewasa. Linda kecil saat itu hanya bercita-cita menjadi seorang guru di sekolah pedalaman, agar bisa membantu banyak orang

"Sejak SD saya ingin jadi guru, lalu ketika kuliah berubah. Tetap ingin jadi guru biasa tapi guru yang bekerja di pelosok. Saya ingin anak-anak di pedalaman juga bisa maju dan tidak kalah dengan anak-anak di kota besar," lanjut Linda.

Hanya saja jalan hidup seseorang memang sudah ada garisnya. Linda yang belum kesampaian jadi guru, malah menjadi pemimpin perusahaan besar di Indonesia. Tapi dalam benaknya, Linda masih menyimpan erat cita-cita mulia tersebut, hingga suatu saat nanti bisa merealisasikan sekolah yang berguna buat orang banyak.

"Meskipun sekarang saya bukan seorang guru, dan rasanya sulit buat bisa menjadi guru, saya punya cita-cita untuk membangun sekolah. Saya ingin membuka sekolah atau minimal kelompok belajar yang membantu anak-anak di pedalaman Indonesia," ujar Linda bersemangat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau