Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekspor Indonesia Vs Thailand

Kompas.com - 31/03/2016, 07:42 WIB
Febri Ardani Saragih

Penulis

Jakarta, KompasOtomotif –Indonesia sudah mengukuhkan diri sebagai pasar otomotif terbesar di kawasan Asia Tenggara mengalahkan Thailand, sejak dua tahun terakhir. Tapi, bicara basis produksi dan kinerja ekspor kendaraan dalam bentuk utuh (Completely Built Up)/CBU), Negeri Gajah Putih masih mendominasi.

Faktanya, prinsipal otomotif masih lebih percaya pada Thailand ketimbang Indonesia sebagai basis produksi. Pasar Thailand bukan sekedar kawasan Asia Tenggara tetapi seluruh belahan dunia.

Menurut data yang dibeberkan marklines.com, produksi mobil di Thailand pada 2015 mencapai 1.913.002 unit. Ekspor sebesar 1.204.895 unit jauh melebihi penjualan domestiknya, yakni 799.632 unit.

Menyitat data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), pada periode yang sama, produksi mobil di Indonesia yaitu 1.098.780 unit. Penjualan mobil di Tanah Air 1.013.291 unit, namun ekspor CBU-nya cuma 207.691 unit.

Menurut analisa Gaikindo, Thailand dipercaya sebagai rahim jutaan mobil karena didukung regulasi dan insenstif dari pemerintah, kesesuaian penyerapan produksi lokal untuk domestik dan ekspor, fasilitas, dan pengembangan industri komponen. Dukungan itu yang dirasa masih minim di Indonesia.

“Kami memberikan masukan kepada pemerintah, misalnya, regulasi agar jenis kendaraan yang bisa mendapatkan insentif tambahan bertambah sehingga kita bisa menambah produksi yang pasar ekspornya lebih luas,” ucap Ketua Umum Gaikindo yang baru, Yohannes Nangoi, di Jakarta, Selasa (29/3/2016).

Salah satu hal yang menentukan keputusan memproduksi model di Indonesia yakni memenuhi volume penjualan. Cara agar kondisi itu stabil dengan jaminan model tersebut diterima dengan baik di dalam negeri lantas sesuai dengan pasar global.

“Sulit untuk menjual barang yang tidak dijual di Indonesia tapi diekspor. Biasanya dipasarkan di Indonesia, lalu karena pasar di luar negeri itu luas maka bisa ekspor. Ini yang mesti kita bicarakan dengan pemerintah untuk segmen-segmen tertentu,” jelas Nangoi.

Masalah lain yang harus dibenahi yaitu seputar sistem kerja industri, Nangoi menyoroti soal dwelling time. Selain itu, bila ingin ekspor lebih maju dibanding Thailand Nangoi menyebut wajib ditopang industri komponen.

Peluang

Thailand unggul soal ekspor tapi bukan berarti tidak bisa dikejar. Indonesia berpeluang mengejar, dinilai berdasarkan populasi penduduk yang mencapai 250 juta orang dibanding Thailand cuma 65 juta orang. Kebutuhan kendaraan di Indonesia pasti berkembang seiring berjalannya waktu.

Hal lain yang juga dicermati yakni jumlah kota besar di Indonesia yang jadi indikasi daerah peminta mobil terbanyak. Nangoi mengatakan kota-kota di Indonesia yang butuh mobil misalnya di Bandung, Semarang, Surabaya, Jogjakarta, Solo, Makassar, dan Medan, sedangkan di Thailand jumlahnya lebih sedikit.

“Kalau dalam 2 – 3 tahun kita bisa mencapai 2 juta penjualan domestik maka pasar ekspornya lebih besar. Karena biaya produksinya turun,” kata Nangoi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau