Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ford Pergi Lagi dari Indonesia

Kompas.com - 28/01/2016, 12:45 WIB


Jakarta, KompasOtomotif -
Pada tanggal 25 Januari lalu, kita dikejutkan oleh berita bahwa perusahaan pembuat mobil terkemuka asal Amerika Serikat, Ford, akan berhenti beroperasi di Indonesia mulai paruh kedua tahun ini. Tidak berlebihan jika kita mengatakan bahwa berita mengejutkan karena hingga pekan lalu, PT Ford Motor Indonesia masih mempersiapkan kehadiran produk terbaru mereka, sport utility vehicle (SUV) midsize, All New Everest.

All New Everest keluaran Ford itu disebut-sebut akan hadir sekitar pekan depan untuk mendampingi All New Pajero Sport dari Mitsubishi dan All New Fortuner dari Toyota. Untuk meramaikan segmen SUV midsize itu, perusahaan pembuat mobil asal Korea Selatan, Hyundai, menyiapkan All New Santa Fe.

Bahkan, PT Ford Motor Indonesia, pekan lalu, telah memesan space (ruang) iklan satu setengah halaman di salah satu media massa besar untuk menyambut kehadiran All New Everest. Tiba-tiba ada pemberitahuan bahwa PT Ford Motor Indonesia membatalkan pesanan space iklan tersebut, tanpa memberi tahu mengapa pesanan itu dibatalkan.

Sebelum alasan tentang pembatalan iklan itu diperoleh, tiba-tiba muncul pengumuman dari Bagus Susanto, Managing Director PT Ford Motor Indonesia, bahwa Ford menghentikan penjualan dan impor resmi semua kendaraan Ford di Indonesia pada paruh kedua tahun ini. Sebagai alasan disebutkan dua faktor, yakni minimnya penjualan dan ketiadaan pabrik perakitan di Indonesia. Selain di Indonesia, Ford juga akan mengakhiri operasinya di Jepang, dengan alasan yang lebih kurang sama.

Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), dalam tahun 2015, penjualan wholesale Ford mencapai 4.986 unit dengan penjualan terbesar dicapai EcoSport, SUV subcompact, sebanyak 2.713 unit. EcoSport mengalahkan penjualan model lain, seperti Fiesta (hatchback subcompact), Escape (SUV compact), Everest (SUV midsize), dan Focus (hatchback compact).

Bagi orang-orang yang telah memiliki mobil Ford, menurut Bagus Susanto, tidak perlu khawatir karena Ford tetap akan menjamin layanan purnajualnya, termasuk servis dan garansi, serta penyediaan suku cadangnya.

Bukan yang pertama

Berita bahwa Ford akan pergi dari Indonesia itu memang mengejutkan. Namun, itu bukan kali yang pertama. Sebelumnya, Ford juga pernah hilang dari pasar otomotif di Indonesia.

Ford secara resmi hadir di Indonesia pada tahun 1989 melalui Indonesia Republik Motor Company (IRMC). Lalu kemudian sempat "mati suri" sebelum hadir kembali bulan Juli 2000 dengan didirikannya PT Ford Motor Indonesia. Produk Ford sendiri baru hadir tahun 2003, yakni Ranger, mini truk berkabin tunggal, tunggal ekstra, dan ganda.

Ranger langsung diserap pasar oleh karena pada saat itu tidak ada kendaraan sejenis yang menjadi pesaing. Melihat sukses Ford itu, Mitsubishi, Mazda, Isuzu, dan Nissan pun memasukkan kendaraan sejenis. Muncullah Strada Triton, BT-50, D-Max, dan Frontier Navara. Belakangan Chevrolet pun masuk dengan Colorado.

Sejak kehadiran Ranger itu, prospek Ford di Indonesia itu cukup baik. Namun, semua produk Ford itu diimpor dari luar negeri karena Ford tidak memiliki pabrik di Indonesia sehingga sangat rentan terhadap kondisi ekonomi global. Penjualan Ford di Indonesia yang mencapai 12.008 unit pada tahun 2014, langsung anjlok lebih dari 50 persen, menjadi hampir 5.000 unit pada tahun 2015, seiring dengan melemahnya ekonomi global.

Sebelum IRMC berdiri, Ford masuk ke Indonesia melalui importir umum. Pada akhir 1970-an, hadir Ford Cortina Mark III. Kemudian, pada tahun 1980-an, Ford masuk ke Indonesia melalui Indomobil Group, yakni Ford Laser, yang bersaudara kembar dengan Mazda 323 serta Ford Telstar TX3 dan TX5, yang bersaudara kembar dengan Mazda 626.

Dari data yang ada, diketahui bahwa mobil Ford pertama hadir di Indonesia pada tahun 1904, saat Indonesia masih bernama Hindia Belanda. Mobil itu adalah Ford Model C, 2 silinder, pemiliknya orang Belanda, W Zweerts de Jong, tinggal di Jakarta.

Yang paling heboh adalah Ford Model A, 4 silinder, keluaran tahun 1928, yang masuk Indonesia pada tahun 1929. Pada tahun yang sama, mobil milik orang Belanda, KE Schutt, yang tinggal di Bandung itu, digunakan untuk menempuh perjalanan tanpa henti (nonstop) dari Batavia (Jakarta) ke Surabaya yang berjarak 846 kilometer. Ford Model A yang menggunakan nomor polisi D880 itu mencatatkan rekor baru Batavia-Surabaya dalam waktu 11 jam 26 menit dengan kecepatan rata-rata 75 kilometer per jam. Rekor itu 32 menit lebih cepat daripada rekor yang dibuatnya sendiri dengan mobil model La Salle keluaran General Motors pada tahun 1927.

Mobil pertama yang hadir di Indonesia adalah Benz Viktoria Phaeton pada tahun 1894, milik Sultan Solo Pakubuwono X. Mobil-mobil lain kemudian menyusul masuk ke Indonesia termasuk merek-merek mobil yang kini sudah tidak ada lagi. Merek-merek yang bertahan hingga sekarang, yakni Cadillac, Fiat, dan Peugeot, sempat difoto bersama dengan pemiliknya di Banyubiru, Pasuruan, pada tahun 1907. Mobil Opel masuk pada tahun 1910

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau