KompasOtomotif kembali mendapat kesempatan mencoba sedan yang punya sebutan sebagai Godzilla ini di Sirkuit Sodegaura, Chiba, Jepang, dalam rangkaian Nissan 360, Selasa (1/12/2015). Hanya saja kali ini di lintasan pendek berbentuk hampir oval berjarak sekitar 800 m.
Adrenalin
Usai mendapatkan posisi sempurna mengemudi, dan tombol start/stop ditekan. Mesin langsung menyala dan suara deruman mesin V6, 3.8L, turbo ganda, mulai memacu adrenalin. Begitu pula suara "nge-bass" yang keluar dari knalpot.
Begitu mobil pemandu mulai bergerak, awak redaksi sengaja memberi jeda beberapa saat agar lebih puas membejek pedal gas. Setelah dirasa cukup, GT-R langsung diajak berakselerasi dan seperti biasa kepala langsung tertarik ke arah belakang. Hal tersebut terjadi akibat efek gaya dorong yang besar.
Sedan yang diklaim mampu melesat 0 - 100 kpj dalam 2,4 detik itu memang selalu memberi sensasi berkendara yang sangat menyenangkan. Selain adrenalin yang terpacu, mengemudikannya pun sangat menyenangkan.
Tikungan pertama yang agak landai dapat dilibas tanpa sedikit pun mengurangi kecepatan. Tikungan kedua dengan arah sama (kiri) dengan sudut lebih kecil cukup menantang untuk dilewati. Selain kondisi sudut, perbedaan tinggi lintasan juga menjadi handycap tersendiri.
Sebelum masuk tikungan kecepatan sedikit dikurangi agar bonet bisa mudah diarahkan ke titik dalam tikungan. Kondisi tersebut dibiarkan hingga mobil melewati perbedaan tinggi lintasan. Bagian belakang terasa bergesar karena ban sempat kehilangan daya cengkram.
Aman
Perangkat keselamatan aktif berupa kontrol stabilitas dan traksi yang baik membuat kondisi tersebut menjadi aman. Bahkan sesaat setelah melewati garis tersebut mobil bisa langsung digas. Hanya saja efek pergeseran body masih terasa seperti drifting, namun masih dalam skala aman.
Pada kesempatan putaran kedua awak redaksi ingin mencoba lebih esktrem lagi di lokasi menantang itu. Pengurangan tekanan pedal gas sebelum masuk tikungan beda ketinggian tersebut hanya setengah, sehingga mobil masih melaju cukup kencang. Usai melewati area itu, pedal gas langsung dibejek.
Hilang traksi
Alhasil, pergeseran body terasa lebih ekstrem seolah kehilangan traksi. Awak redaksi sengaja tidak melakukan counter steer karena ingin mencoba sampai mana kontrol stabilitas dapat bekerja. Benar saja, ketika posisi kehilangan traksi dirasa membahayakan, maka komputer langsung "memerintah" kontrol stabilitas untuk segera beraksi.
Laju kendaraan langsung dikurangi dan daya cengkram dimaksimalkan pada ban yang mendapat traksi lebih baik. Posisi kendaraan pun kembali ke kondisi aman.
Kesimpulan
Tenaga besar yang dimiliki dapat memacu adrenalin siapapun yang mengemudikannya. Mobil mantap dikemudikan dan kontrol stabilitas yang dimiliki tergolong aman untuk mengantisipasi gejala negatif pengendalian (oversteer dan understeer). Hal tersebut bisa terwujud selama kontrol stabilitas tetap aktif.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.