Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terios 7 Wonder Singah ke "Rumah" Orang Utan

Kompas.com - 15/09/2015, 13:01 WIB
Stanly Ravel

Penulis


Karuing, KompasOtomotif - Selain menjajal ketanguhan Daihatsu New Terios, agenda utama ekspedisi Terios 7 Wonders Borneo Wild Adventure yang digelar PT Astra Daihatsu Motor (ADM) adalah menyaksikan langsung keberlangsungan kekayaan flora dan fauna khas Kalimantan. Pada etape awal, habitat asli kediaman orang utan di Kawasan Taman Nasional Sebangau, Kalimantan Tengah menjadi lokasi pertama untuk disingahi.

Untuk mencapai lokasi ini, tim harus menempuh perjalanan selama kurang lebih 45 menit menelusuri Sungai Katingan. Setelah itu dilanjutkan menuju Desa Karuing via Sungap Punggu alas untuk mencapai basecamp, butuh waktu tambahan sekitar 20 menit.

Sayangnya, kondisi kemarau membuat aliran sungai surut drastis, sehingga tim terpaksa melanjutkan dengan berjalan kaki menelusuri hutan liar sepanjang 3,5 km dengan waktu 4 jam. Bukan hal mudah, disini tim ekspedisi Terios 7 Wonder harus bersusah payah sampai ke lokasi dan jagan harap ada trek mulus, mulai dari sungai, lumpur sampai ranting dan batang pohon yang terkadang melukai kulit, apalagi saat malam tiba dan minim pencahayan yang membuat berjalanan harus meraba terlebih dahulu.

"Kami biasa satu jam setengah, tapi ini mungkin akan lama karena medannya sulit dan jauh. Kalau air sungai tidak surut paling hanya 20 menit sampai," ucap Silahudin, Ketua regu pengantar kepada KompasOtomotif, Karuing (13/9/2015).

Stanley Ravel/Otomania Orang Utan merupakan hewan yang sudah terancam punah sehingga dilestarikan di beberapa titik di Kalimantan.

Orang Utan

Setelah menginap satu malam, pagi harinya kami diajak mengunjungi salah satu orang utan betina yang dekat dengan lokasi. Jaraknya menempuh sekitar 600 meter jalan setapak ditambah 400 meter melintasi hutan liar.

Di sini rombongan Terios 7 Wonders Borneo Wild Adventure bisa melihat secara langsung habitat asli orang utan. Sayang, orang utan di sini tidak boleh berinteraksi secara langsung dengan manusia, demi menjaga kelestarian mereka hidup secara liar tanpa merasa diganggu.

"Orang Utan ini hanya hidup di Asia, untuk Indonesia ada di Kalimantan dan Sumatera yang terbagi dalam dua spesies generik, Pongo pygmaeus dan Pongo abelii. Di sini mereka kami biarkan hidup liar, tapi kami juga turut melakukan penelitian bekerjasama dengan WWF untuk memantau dan mempelajari perilakunya," ucap Andi Liani, Kepala Desa Karuing saat dijumpai KompasOtomotif, (14/9/2015).

Stanley Ravel/Otomania Jalan setapak di di Kawasan Taman Nasional Sebangau, Kalimantan Tengah.

Menurut riset dari WWF, lanjutnya, orang utan memiliki 93 persen sifat dan prilaku yang sama dengan manusia. Di lokasi ini, secara total populasi orang utan diperkirakan mencapai 6.500 ekor, namun yang sudah di teliti baru 30 ekor.

Uniknya, orang utan di Kalimantan setelah dilakukan penelitian, ternyata mengonsumsi rayap sebagai makanan utama sehari-hari. Selain itu, warga dan penduduk di sekitar tidak pernah mengganggu keberlangsungan hidup mereka, justru ikut melindungi, sekaligus membiarkan orang utan hidup di alam liar. (ADV)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau