Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

GT Radial Mulai "Kencangkan Ikat Pinggang"

Kompas.com - 29/08/2015, 07:50 WIB
Stanly Ravel

Penulis


Jakarta, KompasOtomotif - Tekanan dollar AS terhadap rupiah yang tinggi membuat hampir semua pelaku industri pendukung otomotif terkena dampaknya. Tak terkecuali produsen ban PT Gajah Tunggal Tbk, yang memproduksi ban merek GT Radial, IRC dan Zeneos.

"Tingginya nilai dollar sangat berdampak bagi industri kami. Beberapa langkah terpaksa diambil termasuk merubah strategi, tapi kami belum sampai tahap merevisi harga atau menaikan harga produk," ujar General Manager Marketing and Sales Retail PT Gajah Tunggal Tbk Arijanto Notorahardjo kepada KompasOtomotif saat penandatanganan Kustomfest 2015 di JIExpo, Kemayoran (27/8/2015).

Harga, lanjut Ari, kita usahakan tidak berubah. Tapi meski pun nantinya ketuk palu sampai berubah, naiknya itu tidak akan sampai tiga persen karena kalau lebih dari itu konsumen malah akan menjauh,. Sampai saat ini memang belum ada indikasi kenaikan harga.

Langkah utama yang diambil GT Radial adalah dengan mendorong kuota distribusi ekspor ban ke luar negeri, khususnya untuk ban mobil penumpang. Dari beberapa negara, alokasi terbesar datang dari Amerika Serikat. Nilai kontribusi ekspor ke negeri Paman Sam pada kuartal awal mencapai 60 persen, dan menjadi pasar yang signifikan bagi GT Radial.

Efisiensi juga dilakukan Gajah Tunggal menghadapi situasi saat ini. Tapi efisiensi yang dimaksud hal ini buka dari segi produksi atau sampai pengurangan karyawan.

"Melihat kondisinya memang kita lebih berhati-hati terutama dalam pengembangan dan pelebaran sayap. Bila pada pada awal tahun lalau kita berenacana membangun gerai dengan angka sekian, jadi kita kurangkan beberapa tapi tidak sampai setengahnya," ucap Ari.

IIMS-GIIAS

Gajah Tunggal ambil bagian di dua ajang pameran otomotif nasional, Indonesia International Motor Show (IIMS) dan Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS). Menurut Ari, penjualan di dua ajang ini ternyata sama banyak. Bahkan di IIMS, pihaknya mampu melepas 20 set pelek.

"IIMS kelihatannya saja tidak terlalu ramai dibanding GIIAS, tapi penjualan di sini malah banyak. Pelek sudah 20 set, ban sudah 500 pieces lebih. Kalau di GIIAS, ban juga lumayan banyak, tapi pelek masih sedikit," jelas Ari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau