Jakarta, Kompasotomotif – Penjual mobil bekas (mobkas) di Bursa Mobil Bekas Mall MGK Kemayoran, Jakarta Pusat mengaku kesulitan menjual mobil murah (Low Cost Green Car/LCGC). Kendalanya mengenai selisih harga yang tipis dengan model baru.
Menurut Teddy pemilik showroom Jaya Mobil, banderol LCGC bekas dengan yang baru bedanya tipis, sehingga konsumen lebih memilih membeli baru ketimbang yang bekas.
“Selisih harganya Rp 10 juta sampai Rp 15 juta. Kalau bedanya segitu, konsumen jelas lebih pilih yang baru ketimbang yang bekas,” ujar Teddy saat ditemui KompasOtomotif, Rabu (5/8/2015).
Selain selisih harga tipis, lanjut Teddy, konsumen yang membeli LCGC bekas juga harus membayar biaya lain seperti Bea Balik Nama (BBN) dan lain. Otomatis uang yang dikeluarkan oleh konsumen bertambah lagi.
“Hampir semua merek LCGC seperti itu. Kita cukup sulit untuk menjualnya,” kata Teddy.
Tak hanya itu, banyak juga konsumen yang mencoba menjual LCGC-nya untuk pindah ke model yang lebih tinggi. Harganya juga minta tinggi, yakni sekitar Rp 100 jutaan.
“Yang jual LCGC banyak, tapi mereka minta harga tinggi. Kebanyakan yang jual seperti Agya dengan harga Rp 100 jutaan, kita jual lagi 105 sampai 110 jutaan. Beda harga dengan yang baru kecil banget jadi susah. Bingung kita jualnya,” ujar Teddy.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.