Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Adab dan Perilaku Aman Saat Melintasi Tol

Kompas.com - 22/07/2015, 10:33 WIB
Serpong, KompasOtomotif — Para pemudik tahun ini, terutama yang menggunakan mobil, disajikan jalan tol baru yang cukup panjang (Cipali). Kendati masih dibayangi macet panjang, tetapi tetap ada tata tertib yang harus diperhatikan bagi pengguna jalan tol. Ketika macet terurai, bukan berarti fungsi tol berganti jadi arena balap. Marcell Kurniawan, Training Director Real Driving Centre, menjelaskan 6 poin dasar yang berlaku secara umum, tetapi wajib diperhatikan pengendara, terutama di jalan tol.

1. Sabuk pengaman
Menggunakan sabuk pengaman setiap berkendara adalah kewajiban dan kebiasaan sehat. Fitur standar mobil ini mirip petugas keamanan "ring satu" karena posisinya berada paling dekat dengan penumpang.

2. Gangguan mengemudi
Salah satu dampak negatif perkembangan teknologi komunikasi dan media sosial, hampir semua aktivitas bisa dilakukan di mana dan kapan saja. Namun, bila dilakukan saat berada di balik kemudi, dipastikan bakal mengurangi respons terhadap kondisi perjalanan. Tentunya bisa menimbulkan potensi kecelakaan.

3. Peraturan lalu lintas
Marcell mencontohkan, aksi "nakal" pengendara paling kerap ditemui di jalan tol. "Hampir rata-rata pengendara di jalur bebas hambatan mengabaikan ketentuan kecepatan maksimal. Di dalam kota 80 kpj, kalau luar kota 100 kpj," jelas Marcel.

Ia menekankan, kondisi paling berbahaya saat di dalam tol bukan seberapa cepat laju mobil, tetapi seberapa besar perbedaan kecepatan kita dengan pengendara lain. "Semakin cepat Anda berkendara maka semakin jauh Anda akan berhenti. Bahkan perbedaan 5 kpj saja hasilnya bisa sangat berbeda," tegasnya.

4. Blind spot
Jangan memosisikan mobil kita di area tak terlihat (blind spot) mobil depan. Artinya, di lokasi yang tidak bisa dilihat lewat spion. "Saat ingin menyusul, jangan terlalu lama berada di belakang mobil depan, selalu berikan sinyal lampu jauh atau klakson sebelum melakukan," tambah Rosliana Ginting, Training Director Real Driving Centre lainnya.

5. Bersikap positif
Artinya, pengemudi harus menjaga emosi, tidak terpancing untuk ugal-ugalan bila ada mobil lain yang agresif. "Anggap saja pengemudi memang terburu-buru karena ada urusan mendadak, misalnya sedang mengantar ibu yang ingin melahirkan," celoteh Rosliana.

6. Stop tailgaiting
"Satu hal yang bisa membuat pengendara lain kesal, yaitu saat kita terus-terusan 'menempel' dari belakang. Yang berbahaya, kita tidak selalu tahu apa yang akan dilakukan mobil di depan, ini berisiko tabrakan bila hanya mengandalkan reaksi kita," urai Rosliana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com