Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proyek Brio Satya yang Kejar Gelar "The King"

Kompas.com - 22/05/2015, 16:59 WIB
Febri Ardani Saragih

Penulis

Jakarta, KompasOtomotif – Sudah digelar 10 kali sejak 2005, sudah seharusnya Honda Jazz Tuning Contest (JTC) jadi tempat bernaungnya inspirasi dan kreasi modifikasi keren. Tahun ini JTC membuka kelas baru untuk Brio, sejalan dengan itu ada banyak peserta dengan wajah fresh, salah satunya kontestan berusia 17 tahun asal Bandung, Riky Ahmad.

Pria yang baru lulus SMA ini mengaku pertama ikut JTC. Ketertarikannya muncul sebab Brio Satya lansiran 2014 miliknya yang selama ini hanya ikut kontes modifikasi lokal punya kesempatan tampil di level nasional.

Yayank, ayah Riky, mengatakan hasrat otomotif anaknya seperti faktor keturunan. "Kalau saya doyannya off-road, anak sulung saya (Riky) doyannya modif balap. Ini semua digarap di Riki Motor, bengkelnya anak saya yang punya," kata Yayank disetelah pembukaan JTC 2015, Kamis (21/5/2015).

Febri Ardani Honda Brio Satya milik Riky Ahmad tampil maksimal di bagian luar dan dalam.

Persiapan digarap maksimal, Riky mengatakan ubahan terkini berbeda dibanding sebelumnya. Perubahan diusahaakan selaras dengan regulasi JTC. Konsep keseluruhan tetap sama, Riky menyebutnya urban racing,

“Artinya gabungan modif-modif kota dilebur dengan elemen racing. Misalnya, kalau biasanya street racing pakai coilover, di mobil ini pakai air suspension,” kata Riky. Seluruh ubahan memang masuk kadar ekstrem bila dinilai dari banyaknya jumlah penggantian komponen, meski begitu Riky seperti tak mau kehilangan sentuhan daily use.

Dilihat kasat mata, sektor kaki-kaki memang digarap serius. Suspensi udara bisa membuat bodi ambles hingga pelek melewati batas fender. Setingan ground clearance tetap dijaga agar bemper tak menyentuh daratan. Meski sepertinya tak akan banyak terpakai, sistem pengereman roda depan diganti peranti rem cakram berukuran lebih besar.

Febri Ardani Honda Brio Satya milik Riky Ahmad.

Harmonisasi

Sinkronisasi kaki-kaki berlanjut ke pembuatan wide body. Setiap fender dibuat mengembung agar pelek dan ban bisa “sembunyi”. Bodi jadi melar, maka bagian bemper depan, side skirt, dan bemper belakang harus didesain ulang mengikuti lekuk.

Bodi baru dibungkus stiker-stiker bergrafis dan bergambar seram tapi lucu. Kombinasi warna merah, putih, dan kuning, membuat Brio yang punya warna asli silver ini tampil semarak namun tetap harmonis.

Kesan balap kembali terangkat dari berbagai aplikasi serat karbon, di eksterior material itu digunakan di kap mesin, spion, dan sayap besar di bagian belakang yang mirip mobil balap touring. Riky mengatakan mesin tak mendapat banyak perubahan, hanya jalur pernapasan mesin 1.2L milik Brio dibuat terbuka dengan open filter.

Febri Ardani Kondisi interior.

Ada lebih banyak bahan serat karbon di interior terutama di bagian dasbor. Uniknya indikator tambahan di dekat pilar A direka menyatu dengan speaker. Seperti tak mau lepas dari penilaian, kabin disematkan roll bar meski sarana hiburan menyesaki lokasi jok baris kedua sampai ke bagasi.

Febri Ardani Kabin belakang penuh sesak dengan perlengkapan dan kosmetik sistem audio.

Riky mengatakan total modifikasi menghabiskan dana yang sama seperti harga Brio Satya, ia cukup optimis bisa meraih banyak piala di JTC 2015. “Inginnya sih The King,” ujar Riky.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau