Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berikut "Ancaman" Salah Isi BBM

Kompas.com - 10/11/2014, 14:45 WIB
Jakarta, KompasOtomotif - Mengisi bahan bakar yang tidak sesuai dengan spesifikasi mesin memiliki efek buruk, baik secara langsung maupun jangka panjang. KompasOtomotif sempat mengulas efek langsung kendaraan yang harusnya mengonsumsi Pertamax namun dipaksa mengisi premium. Selain itu ada ancaman lain yang siap merepotkan dan menguras isi kantong Anda dalam jangka waktu yang lama.

Seperti dijelaskan Wie-wie Rianto, Chief Engineering Firna Protechnik, Jakarta, penggunaan bensin yang tidak sesuai akan menyebabkan exhaust gas temperature dalam ruang bakar panas. Tentunya kondisi tersebut tidak baik terutama untuk mesin karena kinerjanya jadi tidak maksimal. Jika hal tersebut terus dibiarkan maka usia mesin akan menurun dan berujung jebol. Selain harus turun mesin dengan waktu perbaikan lama, dana yang diperlukan juga cukup besar.

Mesin jebol disebabkan adanya kerusakan pada ruang bakar. Hal tersebut terjadi karena pembakaran yang tidak optimal. Alhasil muncul timbunan kerak yang menempel di ruang bakar, piston, dan klep. Ciri-ciri mesin mulai uzur akibat menurunnya kerja ruang bakar adalah munculnya gejala ngelitik (knocking).

Secara bertahap performa mesin akan terus berkurang dan juga penggunaan BBM akan semakin boros. Secara fisik bisa terlihat dari asap yang keluar dari knalpot mobil berbahan bakar bensin. Jika yang keluar asap hitam maka ada kecenderungan bensin boros. Namun jika yang keluar berwarna putih berarti kondisi mesin sudah parah karena adanya kebocoran kompresi di ruang bakar. Solusi satu-satunya adalah turun mesin. Rata-rata ongkos pengerjaannya minimum Rp 2 juta. Biaya tambahan tergantung kerusakan komponen antara piston, ring piston, dan metal duduk atau jalan. Sementara untuk lama pengerjaan minimal seminggu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com