Dugaan awal masalah tersebut karena adanya kerusakan pada wiring system atau kelistrikan. Namun hal tersebut ternyata tidak benar. Masalah ditemukan berawal dari blue rubber tube yang fungsinya untuk mengisolasi area di sekitar busi. Disinyalir adanya goresan kecil dan tipis di dinding blue rubber tube yang menyebabkan adanya "kebocoran", akibat percikan dari busi yang terus menerus akhirnya menyebabkan adanya lubang kecil.
Hal tersebut tentu saja berefek pada kinerja di ruang bakar. Percikan api makin memperbesar lubang tersebut yang akhirnya menyeberang ke kepala silinder (cylinder head). Otomatis lambat laun performa mesin semakin menurun dan mengakibatkan mobil tidak bisa diajak ngebut.
"Ini benar-benar frustasi. Lubang itu mengakibatkan percikan api menyebarang ke kepala silinder. Pertama hal tersebut tidak membuat masalah, namun lambat laun lubang menjadi besar dan makin bermasalah. Saat formation lap dan pemanasan belum terasa adanya masalah. Namun ketika kerja mesin makin berat lubang itupun makin membesar dan menimbulkan masalah besar," papar Andy Cowel, Chief Engine Mercedes F1.
Pencegahan
Untuk mencegah terjadinya kesalahan tersebut, Mercedes telah meninjau ulang dan memeriksa proses pembuatan blue rubber tube di salah satu fasilitas milik Mercedes di pabrik Brixworth, Inggris. Cowell mengakui hal tersebut bukan cacat produksi secara keseluruhan, dan merupakan kemalangan semata bagi Hamilton. Sebab kondisi tersebut tidak dialami oleh Rosberg yang menjadi rekan setim Hamilton.
Hal tersebut juga menjadi jawaban mengapa Tim Mercedes tetap menggunakan mesin yang sama untuk seri Malaysia kali ini. Sebab, masalah bukan berasal dari mesin melainkan komponen pendukung, bukan inti.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.