Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanggapan Honda Soal Serangan Kampanye Negatif

Kompas.com - 27/01/2014, 19:02 WIB
Donny Apriliananda

Penulis

Jakarta, KompasOtomotif – Akhir-akhir ini, PT Astra Honda Motor (AHM) dan berbagai produknya ”diserang” kampanye negatif (black campaign), berupa materi iklan yang menyudutkan pemimpin pasar sepeda motor nasional itu. Intinya, dibandingkan dengan produk kompetitor tentang sisi negatif produk berbumbu provokasi.

Ambil contoh, di salah satu surat kabar nasional, muncul iklan tentang pebandingan posisi aki Honda New Beat yang letaknya di bagian bawah, dikaitkan dengan bahaya yang muncul jika jalanan sedang banjir. Ada lagi, iklan yang menyebut bahwa produk sport Honda mempunyai sasis yang kurang baik untuk kestabilan.

Menanggapi hal ini, Wakil Presiden Direktur Eksekutif AHM, Johannes Loman, menyatakan bahwa pihaknya selalu berusaha menjunjung tinggi etika dan intregritas dalam berbisnis. ”Kami tidak akan terprovokasi. Silahkan masyarakat menilai sendiri. Kami prihatin, saat pasar tumbuh dengan baik, mengapa ada pihak yang melakukan hal-hal yang tidak pada tempatnya,” kata Loman, di Senayan, (27/1/2014).

Presiden Direktur AHM, Toshiyuki Inuma, juga ikut menanggapi secara teknis. Dikatakan, terkait dengan Beat yang disebut akan bermasalah dengan air saat banjir adalah hal teknis yang ada kaitannya dengan desain.

”Yang pasti R&D kami sudah melakukan pengetesan secara ketat sehingga dapat menghasilkan sepeda motor aman seperti yang selama ini kami berikan. Kami berupaya memberikan produk terbaik untuk masyarakat. Prioritas utama kami adalah keselamatan konsumen, karena sepeda motor adalah alat transportasi penting untuk kehidupan manusia,” jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Arus Lalu Lintas Natal 2024: 1,17 Juta Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Arus Lalu Lintas Natal 2024: 1,17 Juta Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

News
Tol Layang MBZ vs Tol Jakarta-Cikampek: Mana yang Lebih Efisien?

Tol Layang MBZ vs Tol Jakarta-Cikampek: Mana yang Lebih Efisien?

Tips N Trik
5 Tips Ampuh Cegah Microsleep Saat Perjalanan Jauh

5 Tips Ampuh Cegah Microsleep Saat Perjalanan Jauh

Tips N Trik
Penjualan LSUV di Indonesia Turun Signifikan Menjelang Akhir 2024

Penjualan LSUV di Indonesia Turun Signifikan Menjelang Akhir 2024

Feature
Bus Baru PO Garuda Mas: Jetbus 5 Dream Coach dengan Fasilitas Mewah

Bus Baru PO Garuda Mas: Jetbus 5 Dream Coach dengan Fasilitas Mewah

Niaga
Pembatasan Angkutan Barang Kembali Diberlakukan Hari Ini

Pembatasan Angkutan Barang Kembali Diberlakukan Hari Ini

Niaga
Catat, Ini Titik Rawan Padat Lalu Lintas di Yogyakarta Saat Libur Nataru

Catat, Ini Titik Rawan Padat Lalu Lintas di Yogyakarta Saat Libur Nataru

News
Kebiasaan Buruk Pengemudi Mobil Manual yang Harus Dihindari Segera

Kebiasaan Buruk Pengemudi Mobil Manual yang Harus Dihindari Segera

Tips N Trik
Ganjil Genap Jakarta Ditiadakan 26 Desember 2024

Ganjil Genap Jakarta Ditiadakan 26 Desember 2024

News
Libur Natal 2024: Satpas SIM Jakarta Tutup Sementara

Libur Natal 2024: Satpas SIM Jakarta Tutup Sementara

News
[POPULER OTOMOTIF] Mengapa PO Sinar Jaya Larang Saling Mendahului Antar Bus? | Kawasaki Luncurkan KLX 230 Sherpa | Dampak dan Solusi Salah Isi Oli Transmisi pada Mobil Matik

[POPULER OTOMOTIF] Mengapa PO Sinar Jaya Larang Saling Mendahului Antar Bus? | Kawasaki Luncurkan KLX 230 Sherpa | Dampak dan Solusi Salah Isi Oli Transmisi pada Mobil Matik

Feature
Arus Lalu Lintas Libur Natal 2024 Masih Landai, Ini Imbauan Polisi

Arus Lalu Lintas Libur Natal 2024 Masih Landai, Ini Imbauan Polisi

Tips N Trik
Etika Pengendara Motor Gunakan Lampu Jauh, Lihat Kondisi Jalan

Etika Pengendara Motor Gunakan Lampu Jauh, Lihat Kondisi Jalan

Tips N Trik
Jangan Siram Cakram Motor dengan Air, Bisa Bengkok

Jangan Siram Cakram Motor dengan Air, Bisa Bengkok

Tips N Trik
Ratusan Kendaraan Rusak Akibat Cairan Kimia Tumpah, Biaya Perbaikan Bisa Jutaan

Ratusan Kendaraan Rusak Akibat Cairan Kimia Tumpah, Biaya Perbaikan Bisa Jutaan

News
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau