Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komunitas Toyota Dukung Pembatasan BBM

Kompas.com - 12/12/2010, 09:46 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Berbeda dengan pendapatan kebanyakan orang yang kurang setuju dengan pembatasan konsumsi premium dan solar mulai tahun depan, para komunitas Toyota justru mendukung. Asal, ada perbaikan di sektor infrastruktur.

Arief Putra Swasana, Ketua Umum Avanza Xenia Indonesia Club (Axic) berkomentar, semakin maju teknologi mobil yang diciptakan produsen membutuhkan bahan bakar yang lebih baik. Dari ribuan anggota Axic yang ada, sebagian besar sudah menggunakan pertamax dan merasakan manfaatnya.

"Memang kalau yang saya rasakan, pertamax lebih responsif dari premium. Tapi, pemerintah perlu menyiapkan alternatif pilihan yang sesuai kalau mau melarang penggunaan premium," jelas Arief saat dijumpai di Sentul, Jawa Barat, (11/12/2010).

Arief menyayangkan minimnya perbaikan pada fasilitas angkutan umum yang buruk khususnya di Ibukota. Situasi ini membuat warga Jakarta seperti tak diberikan alternatif yang setara dengan kendaraan pribadi.

"Busway (Transjakarta) misalnya, sampai sekarang masih belum efektif karena waktu antara satu bus dengan yang bus lain tak terjadwal, tak bisa dipertahankan kualitas pelayanannya," papar Arief yang sehari-harinya bekerja di salah satu hotel bintang lima di Jakarta ini.

Senada dengan Arief, Gandhi Harsono, Ketua Umum Innova Community menambahkan, fasilitas umum menjadi satu-satunya kunci yang perlu diperhatikan pemerintah untuk menekan kemacetan di Ibukota. "Selama angkutan belum dibenahi, permasalahan cuma akan bertambah saja," jelas Gandhi.

Selain itu, ada kekhawatiran dari masyarakat akan lebih banyak lagi pengguna sepeda motor di Ibukota nantinya. Pasalnya, pembatasan premium untuk mobil pribadi tanpa diimbangi perbaikan angkutan umum otomatis membuat sepeda motor menjadi alat transportasi paling baik.

"Soalnya cuma motor yang boleh beli premium, orang pasti akan lari ke motor nantinya. Kepolisian harus bisa membenahi pengendara motor yang setiap harinya makin sulit diatur," tambah Arief.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com