Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

GM Tawarkan Saab ke Beijing Automotive Industry

Kompas.com - 01/12/2009, 20:03 WIB

SHANGHAI, KOMPAS.com — Saab, produsen mobil Swedia, salah unit General Motors di Eropa yang belum laku-laku, ditawarkan ke Beijing Automotive Industry atau Beijing Auto. Demikian dilaporkan Bloomberg berdasarkan informasi pejabat resmi GM yang ikut membicarakan penjualan tersebut.

Penjualan Saab, termasuk aset, yaitu mesin produksi. Hari ini, para direktur GM melakukan pengkajian ulang terhadap Saab setelah Koenigsegg Group mengundurkan diri pada minggu lalu. Mereka membantalkan pembelian bersama dengan Beijing Auto.

Dilaporkan, Beijing Auto berencana melakukan gerak cepat untuk mendapatkan Saab. Target Beijing Auto, dengan memiliki Saab, perusahaan tersebut bisa mengembangkan pengetahuan mereka dalam bidang teknologi otomotif. Hal tersebut disampaikan langsung oleh Presiden Beijing Automotive Wang Dazong, kemarin.

“Teknologi dan merek adalah faktor paling penting dan mempunyai nilai tertinggi untuk perusahaan,” komentar Yale Zhang, Direktur CSM Asia, sebuah perusahaan konsultasi otomotif yang berbasis di Shanghai. “Tanpa hal tersebut, tidak logis membeli aset, seperti mesin, karena tidak akan membantu perusahaan untuk mengembangkan produknya.”

Teknologi & distribusi
“Sangat sulit memprediksi kondisi Saab ke depan,” kata Stefan Bratzel, Direktur Center of Automotive pada Universitas Sain Terapan di Bergisch Gladbach, Jerman. Ia menjelaskan, Beijing Auto adalah salah satu kandidat potensial karena pabrikan China mencari pijakan di Eropa dan perlu jaringan distribusi, teknologi, dan merek.

Kendati demikian, juru bicara Beijing Auto, Zheng Gang, tidak mau memberi komentar soal pembelian Saab tersebut. Begitu juga dengan Johan Willen, juru bicara GM di Shanghai.

Kalau rencana tersebut berjalan, Beijing Auto akan menjadi perusahaan China ketiga yang mengakuisisi produsen mobil yang berada di luar negara tersebut. Sebelumnya, Sichuan Tengzhong Heavy Indusrial Machinery awal tahun ini telah setuju membeli Hummer dari GM dan Zhejiang Geely membeli Volvo dari Ford.

Produsen mobil China saat ini sedang berusaha meningkatkan ekspor serta berkompetisi dengan Hyundai, GM, dan Volkswagen. Untuk itu, perlu akses teknologi dan jaringan. Keinginan membeli Saab makin besar setelah Koenigsegg meminta Saab mencari pembeli baru.

Saab mendapatkan perlindungan dari kreditor pada Februari lalu karena GM tidak lagi memberikan bantuan operasional perusahaan. Semula Saab berharap, penjualan perusahaan tuntas pada akhir November kemarin dan bisa memperoleh dana segar untuk membiayai produksi model-model terbarunya.

Saab telah memperbarui pabrik utama di Trollhattan, Swedia, untuk memproduksi sedan 9-5, model terbaru perusahaan tersebut dalam tujuh tahun terakhir. Karena kondisi Saab yang tidak pasti, penjualannya pada 10 bulan pertama 2009 di Eropa turun 59 persen. Adapun di Amerika Serikat merosot 62 persen.

Pemerintah Swedia tidak mau memberikan talangan kepada Saab. Perdana Menteri Swedia Fredrik Reinfeldt mengatakan, pemerintah tidak punya mandat menggunakan uang pembayar pajak untuk membuat mobil.

Saab awalnya dikenal sebagai produsen pesawat terbang yang dikenal dengan Svenska Aeroplan AB, pada 1937. Pada satu dasawarsa kemudian, perusahaan tersebut meluncurkan pula mobil pertamanya. GM membeli separuh saham Saab pada 1990 dan mengambil penuh kepemilikan pada sepuluh tahun kemudian. Namun tahun ini, GM harus melepaskannya karena dibangkrutkan oleh pemerintah untuk memperoleh dana talangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com