GARUT, KOMPAS.com - PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) menyambut baik rencana pemerintah untuk memberikan insentif terhadap mobil elektrifikasi di Indonesia tahun depan.
Chief Marketing Officer HMID Budi Nur Mukmin menilai, langkah ini bisa memberikan angin segar bagi industri otomotif di tengah tantangan pasar yang semakin berat imbas kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) jadi 12 persen dan opsen.
“Kalau PPNBM mobil hybrid 0 persen, saya rasa ini merupakan hal positif khususnya untuk brand yang memiliki produk hybrid. Hopefully, kita juga harap bisa mendapat dampak positif dari itu,” ujar dia di Garut, Jawa Barat, Kamis (5/12/2024).
Baca juga: Menperin Mulai Bahas Insentif Mobil Hybrid
"Tahun depan risikonya besar. Selain PPN 12 persen, juga ada opsen pajak. Apabila ada bantuan dari pemerintah, saya rasa sangat baik. Kita sangat hargai," kata Budi.
Diketahui saat ini Hyundai Indonesia memiliki dua produk mobil hybrid di Tanah Air, yaitu All New Santa Fe dan Tucson. Keduanya meluncur jelang penutupan dari semester II/2024.
Langsung diproduksi di fasilitas lokalnya di kawasan Cikarang, Jawa Barat melalui PT Hyundai Manufacturing Indonesia (HMI), produk terkait memiliki TKDN minimum cukup tinggi.
Dalam kesempatan sama, ia juga menekankan pentingnya dukungan pemerintah terhadap industri otomotif yang kini menghadapi tantangan berat.
“Industri otomotif sedang tidak baik-baik saja. Kita sebagai brand terus bekerja keras dan semoga pemerintah terus mendukung industri otomotif,” ucap dia.
Sebelumnya, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan bahwa pemerintah mulai membahas pemberian insentif bagi kendaraan hybrid sebagai bagian dari langkah mendorong pertumbuhan industri otomotif yang ramah lingkungan.
Baca juga: Rapor Penjualan Mobil Hybrid Honda
Agus menyebut, kebijakan ini juga diharapkan dapat mendukung daya beli masyarakat seiring dengan kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) sebesar 6,5 persen pada tahun depan.
"Contohnya kemarin yang sudah dibahas adalah insentif atau stimulus yang berkaitan dengan sektor otomotif. Kebijakan seperti PPNDTP dan PPNDTP akan kita terapkan tidak hanya untuk mobil listrik, tapi juga untuk mobil-mobil di luar listrik seperti hybrid," kata dia.
Upaya ini diharapkan dapat mendorong produsen otomotif untuk terus berinovasi dalam menciptakan kendaraan yang lebih efisien dan ramah lingkungan, serta menjaga daya saing pasar otomotif Indonesia di tengah gejolak ekonomi global.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.