Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Benar Isi Ban Nitrogen Tak Boleh Dicampur dengan Udara Biasa?

Kompas.com - 29/08/2024, 10:31 WIB
Stanly Ravel

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Sampai saat ini masih banyak yang mempertanyakan apakah mencampur nitrogen dan angin biasa atau oksigen, untuk tekanan ban kendaraan memiliki dampak buruk.

Pasalnya, banyak anggapan yang beredar bila mencampur angin biasa dan nitrogen, bisa menimbulkan kerusakan pada ban.

Namun hal ini dibantah oleh Fisa Rizqiano, Deputy Head of Original Equipment (OE) Bridgestone Indonesia. Menurutnya, tidak ada kekhawatiran khusus mencampur nitrogen dan angin biasa dari segi safety.

Baca juga: Lebih Baik Ban yang Kurang atau Kelebihan Tekanan Udara?

Perlunya menyesuaikan tekanan angin ban. Breakerlink Perlunya menyesuaikan tekanan angin ban.

"Hanya kadar kemurnian dari nitrogen saja yang dapat berkurang. Dari segi dampak, hanya manfaat penggunaan nitrogen yang berkurang, kalau dari segi safety tidak ada kekhawatiran secara khusus," ucap Fisa kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.

Meski demikian, Fisa menegaskan, mengisi tekanan udara ban dengan nitrogen punya poin lebih dibanding angin biasa.

Salah satunya seperti tekanan ban yang akan lebih stabil dalam perubahan kondisi cuaca, sampai menekan penurunan udara secara alami karena proses rembesan dari pori-pori ban.

Baca juga: Hati-hati, Busi Palsu yang Beredar Makin Mirip Aslinya

Ban kadaluwarsa apakah aman digunakan? davinadiaries.com Ban kadaluwarsa apakah aman digunakan?

Dengan demikian, bisa dikatakan, mengisi udara ban dengan nitrogen akan lebih awet dibanding angin biasa.

Sendie Ardianto, Area Sales Manager & Training Specialist PT Goodyear Indonesia Tbk, menjelaskan, mengisi tekan udara ban dengan oksigen punya kekurangan karena tingginya kandungan air.

"Air itu kalau ban panas akan menguap, jadi tekanan udara di ban ikut bertambah," katanya.

Baca juga: Pemesan Toyota Prius HEV di Indonesia Baru 6 Unit

Sementara nitrogen, dengan kandungan air yang lebih sedikit, akan lebih stabil ketika ban panas. Selain itu, dengan ukuran molekul yang lebih besar dari angin biasa, otomatis membuat nitrogen juga lebih awet.

Ilustrasi ganti ban motor.kompas.com Ilustrasi ganti ban motor.

"Nitrogen karena besar (molekulnya) cenderung awet, bisa tidak berkurang atau turun 1 psi (dalam dua pekan)," ujar Sendie.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau