Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tuksedo Catat 100 Unit Pesanan Mobil Klasik Handmade, Inden 12 Bulan

Kompas.com - 13/08/2024, 18:21 WIB
Dio Dananjaya,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Pabrik mobil klasik, Tuksedo Studio Bali, berhasil memperoleh ratusan unit pemesanan mobil klasik buatan tangan (handmade).

Untuk diketahui, sejak 2021 hingga Juli 2024, sebanyak 20 unit kendaraan yang sudah tidak ada di pasaran internasional, diproduksi kembali di Tuksedo Studio.

Adapun untuk satu unit mobil klasik diproduksi selama 12 bulan, yang sekitar 90 persen bahannya menggunakan produk dalam negeri, kecuali mesin.

Baca juga: Harga Sedan Bekas Agustus 2024, Honda City mulai Rp 43 Jutaan

Tuksedo StudioKompas.com/ApridaMegaNanda Tuksedo Studio

Dengan dukungan sekitar 80 tenaga kerja sekaligus pekerja seni sektor otomotif dari Bali, Tuksedo mencatat 100 unit pesanan yang berasal dari pecinta mobil klasik sejumlah negara di Timur Tengah, Amerika Serikat, dan beberapa negara di Eropa.

Meski begitu, produksi dan pengiriman untuk pemesanan konsumen internasional belum dapat dilakukan karena masih perlu menyesuaikan dengan aturan ekspor.

Direktur Tuksedo Studio, Laksmana Gusti Handoko mengatakan, pihaknya berharap dukungan pemerintah untuk mempermudah regulasi ekspor.

Baca juga: 10 Merek Mobil Terlaris Juli 2024, BYD Geser Hyundai

"Pasalnya, untuk menjual ke luar negeri, tidak diperkenankan menggunakan sesuai merek kendaraan yang direproduksi itu, tapi menggunakan nama pabrik miliknya," ujar Gusti, dalam keterangan resmi (13/8/2024).

Sebagai informasi, bengkel modifikasi yang berbasis di Ketewel, Kabupaten Gianyar, Bali ini mengkhususkan diri dalam membuat ulang mobil klasik langka yang sudah punah.

Gusti menjelaskan bahwa ide mendirikan bengkel ini berawal dari keinginannya untuk memiliki mobil klasik langka yang sulit ditemukan dan mahal.

Baca juga: Pemerintah Pastikan Tidak Ada Insentif Mobil Hybrid, Ini Respons Suzuki

Tuksedo StudioKompas.com/ApridaMegaNanda Tuksedo Studio

"Kami memutuskan untuk mempelajari cara membuatnya sendiri," ucap Gusti, kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.

Proses pembuatan di Tuksedo Studio memerlukan waktu sekitar satu tahun. Dimulai dari pencarian blueprint atau cetak biru mobil klasik yang akan direkonstruksi.

Blueprint ini kemudian diproyeksikan dari dua dimensi ke tiga dimensi menggunakan perangkat lunak khusus, dan diikuti dengan pembuatan model dari kayu, wire frame, dan berbagai tahap pengerjaan lainnya.

Baca juga: Honda Bakal Suplai Motor Listrik buat Yamaha

Tuksedo StudioKompas.com/ApridaMegaNanda Tuksedo Studio

Untuk mesin, mereka biasanya menggunakan mobil donor, seperti Porsche 356 yang memanfaatkan mesin dari VW Beetle, mengingat keduanya memiliki hubungan historis dan teknis.

"Semua mobil donor yang kami gunakan harus dari merek yang sama," kata Gusti.

Tuksedo Studio telah meluncurkan beberapa jenis mobil klasik. Di antaranya adalah Porsche 356 Coupe merah sebagai mobil pertama yang terjual ke publik. Beberapa model lainnya termasuk Spider 550 dan Gullwing 300 SL.

Bicara soal harga, setiap mobil yang diproduksi Tuksedo Studio ditawarkan dengan banderol sekitar 1,7 miliar hingga Rp 5 miliar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau