Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baterai Hyundai-LG Buatan Lokal Bakal Diekspor hingga ke Korea Selatan

Kompas.com - 10/08/2024, 14:22 WIB
Ruly Kurniawan,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hyundai Motor berencana mengekspor sel baterai mobil listrik yang dirakit melalui fasilitas konsorsium Hyundai-LG Energy di Karawang, Jawa Barat ke berbagai negara, termasuk Korea Selatan.

Langkah tersebut akan menjadikan Indonesia sebagai basis produksi atau pemasok utama komponen baterai mobil listrik Hyundai di Asia, setidaknya kawasan ASEAN.

Demikian dikatakan oleh Head of Marketing & PR Hyundai Motor Asia Pacific Headquarters Sangwook Lee saat ditemui di Jakarta belum lama ini.

Baca juga: Hitung Biaya Servis Rutin Jimny 5 Pintu Hingga 100.000 Km

All-new KONA Electric menjadi mobil listrik pertama di Indonesia yang menggunakan baterai yang diproduksi di Indonesia oleh PT HLI Green Power. Dok. Hyundai Indonesia All-new KONA Electric menjadi mobil listrik pertama di Indonesia yang menggunakan baterai yang diproduksi di Indonesia oleh PT HLI Green Power.

"Tentu saja. Semua sel baterai yang diproduksi di Karawang tidak hanya untuk Indonesia tapi juga diekspor ke negara lain. Termasuk Korea Selatan dan kawasan lainnya," ucap dia.

Kendati belum bisa memastikan baterai buatan lokal tersebut bisa digunakan untuk model apa saja selain Kona Electric, ia menyebut bahwa saat ini pihak Hyundai sedang melakukan studi untuk itu.

"Sekarang kita masih mempelajari baterai buatan Karawang ini untuk (digunakan) di Ioniq 5 ataupun Ioniq 6. Saat ini baru Kona Electric yang baru saja kita luncurkan yang memakai sel baterai lokal," kata Lee.

"Segera (akan diumumkan)," lanjut dia.

Pabrik baterai ini, berada di bawah naungan PT Hyundai-LG Indonesia (HLI) Green Power yang berlokasi di Karawang New Industry City (KNIC), Jawa Barat.

Baca juga: Khusus Mobil, Ini Cara Dapatkan QR Code Pembelian Pertalite

Hyundai Ioniq 5dok.HyundaiGowa Hyundai Ioniq 5

Indonesia menerima total investasi mencapai 90 juta dollar Amerika Serikat atau sekitar Rp 1,347 triliun untuk pembangunan pabrik tersebut. Pabrik tersebut dibangun di lahan seluas 20 hektar.

Pabrik mampu memproduksi sel baterai hingga 10 GWh per tahun. Namun saat ini perusahaan sedang dalam proses untuk penambahan sehingga total produksi bisa mencapai 20 GWh yang ditargetkan selesai 2025.

Chief Operating Officer (COO) PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) Fransiscus Soerjopranoto mengatakan, pabrik tersebut membuat baterai berjenis Nickel Cobalt Manganese (NCM).

Frans panggilannya ke depan bukan tidak mungkin pabrik membuat baterai jenis lain semisal Lithium Ferro Phosphate (LFP), namun untuk saat ini bakal fokus di NCM.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau