Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luhut Bilang Membangun Ekosistem EV Bukan Sekadar Insentif

Kompas.com - 08/08/2024, 07:02 WIB
Ruly Kurniawan,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan sudah banyak negara yang melirik pembentukan ekosistem kendaraan listrik (electric vehicle/EV) Indonesia.

Oleh karena itu, Tanah Air harus konsisten dan menjaga supaya peta jalan transisi menuju era elektrifikasi kendaraan tetap pada jalurnya.

Demikian dikatakannya dalam Peresmian Pabrik Bahan Anoda Baterai Lithium di Kendal, Jawa Tengah yang disiarkan YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (7/8/2024).

Baca juga: Jokowi Resmikan Pabrik Bahan Anoda Baterai Lithium di Kendal

Ilustrasi mobil listrik. PIXABAY/MENNO DE JONG Ilustrasi mobil listrik.

"Ini saya kira yang coba banyak dicontoh oleh banyak negara sekarang ini. Tapi kita harus konsisten dalam dua hal, yaitu dari legal dan policy (kebijakan). Kita harus konsisten itu," kata Luhut.

Sebab, selain ketersediaan sumber daya dan pemberian insentif, faktor penting yang menjadi dasar kepercayaan investor ialah kredibilitas.

"Kita tidak dapat bersaing lagi dengan negara-negara tetangga hanya sekadar insentif. Tak hanya insentif, tapi kredibilitas dan kepercayaan menjadi faktor kunci yang harus kita pertahankan," ujarnya

Ia lantas mengatakan pentingnya investasi pabrik bahan anoda baterai lithium oleh PT Indonesia BTR New Energy Material di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kendal, Jawa Tengah karena telah menggunakan teknologi tercanggih.

Baca juga: Pemerintah Pastikan Tidak Ada Insentif Mobil Hybrid

Ilustrasi mobil listrik, kendaraan listrik. SHUTTERSTOCK/MIKE FLIPPO Ilustrasi mobil listrik, kendaraan listrik.

Pabrik yang baru diresmikan oleh Presiden Joko Widodo itu memiliki kapasitas 80.000 ton yang mampu menopang ataupun memasok hingga sekitar 1,5 juta mobil listrik.

Pada awal kuartal empat 2024, perusahaan akan melanjutkan membangun fase 2, yang ditargetkan rampung pada Maret 2025. Nantinya, total kapasitas pabrik akan mencapai 160 ribu ton.

Dengan kapasitas tersebut, Indonesia digadang-gadang akan menjadi yang terbesar di dunia untuk kapasitas material anoda.

"Pabrik ini terbesar di dunia. Jepang memiliki kapasitas 10.000 ton per tahun, Korea Selatan hanya 40.000 ton, dan terbesar di Tiongkok saat ini kapasitasnya 100.000 ton," kata Luhut.

Baca juga: Daftar Harga Aki Motor per Agustus 2024

"Nanti, kita akan melewati Tiongkok (dengan 160.000 ton)," lanjutnya.

Dengan adanya pabrik anoda ini, ekosistem litium baterai di Indonesia akan semakin lengkap, sesuai tugas yang amanatkan Presiden.

"Saya juga mengapresiasi pembangunan pabrik ini sehingga rencana besar untuk membangun ekosistem mobil listrik yang terintegrasi dan kuat betul-betul satu persatu akan terealisasi," ucap Jokowi sebelumnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau