Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab Motor Matik Sulit Distarter Setelah Lama Tak Dipakai

Kompas.com - 07/08/2024, 19:21 WIB
Muh. Ilham Nurul Karim,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sepeda motor matik berbasis injeksi yang jarang digunakan sering kali mengalami masalah saat hendak dinyalakan kembali. Fenomena ini tidak jarang membuat pemiliknya bingung dan frustasi.

Terkadang, motor yang tidak dipakai dalam waktu lama mendadak sulit dihidupkan, meski sebelumnya dalam kondisi baik.

Penyebab utama dari masalah ini ternyata cukup beragam, mulai dari sistem injeksi hingga komponen kelistrikan yang mengalami gangguan.

Wahyu Budi, Technical Center Instructor PT Wahana Makmur Sejati, mengungkapkan bahwa motor yang jarang digunakan memiliki risiko mengalami kerusakan pada beberapa komponen penting.

"Ketika motor matik berbasis injeksi jarang dipakai, komponen seperti injektor bisa mengalami penumpukan kotoran. Selain itu, kondisi aki yang lemah atau rusak juga sering menjadi penyebab motor sulit dinyalakan," ujar Wahyu kepada Kompas.com, Rabu (7/8/2024).

Wahyu menjelaskan, bahwa pemilik motor sering kali lupa untuk melakukan perawatan pada motornya saat tidak digunakan dalam waktu yang lama.

Ilustrasi servis sistem injeksi pada motor.Wahana Honda Ilustrasi servis sistem injeksi pada motor.

"Sistem injeksi pada motor matik sensitif terhadap kondisi bahan bakar yang mengendap. Kalau bahan bakar lama dibiarkan dalam tangki, bisa menyebabkan injektor tersumbat dan mesin sulit dinyalakan. Begitu juga dengan aki yang tidak terisi ulang secara berkala, akan melemah dan menyebabkan starter motor tidak berfungsi optimal," tambah Wahyu.

Untuk mengatasi masalah ini, Wahyu merekomendasikan beberapa langkah preventif yang bisa dilakukan oleh pemilik motor.

Pertama, pastikan untuk menjalankan motor setidaknya sekali dalam seminggu agar mesin tetap dalam kondisi prima.

Kedua, periksa kondisi aki dan lakukan pengisian ulang bila diperlukan. Kemudian, bersihkan sistem injeksi secara berkala untuk mencegah penumpukan kotoran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau