Cara Nyaman Pakai Hijab dan Helm Saat Berkendara Motor

JAKARTA, KOMPAS.com - Mengendarai sepeda motor telah menjadi aktivitas sehari-hari bagi banyak wanita Muslim di Indonesia.

Selain mengenakan hijab sebagai kewajiban agama, mereka juga harus menggunakan helm demi keselamatan saat berkendara. Namun, menggabungkan kedua kewajiban ini sering kali menimbulkan tantangan tersendiri.

Agus Sani, Head Of Safety Riding Promotion PT Wahana Makmur Sejati, memberikan beberapa tips praktis untuk mengatasi tantangan ini.

Baca juga: Spesifikasi Motor Matik Retro WMoto Letbe Neon, Harga Rp 19,8 Juta

"Gunakan kerudung yang tidak terlalu besar atau hijab yang polos dan tidak menghalangi helm. Enggak perlu juga hijab yang ada manik-maniknya, seperti bros yang berada di bagian atas kepala. Karena ini akan mengganggu, ada ganjalan," ujar Agus Sani kepada Kompas, Senin (24/6/2024).

Kerudung yang terlalu besar atau hijab dengan aksesori tambahan dapat mengganggu kenyamanan dan keamanan saat berkendara.

Memilih hijab yang praktis dan aman sangat penting. Agus Sani menyarankan agar wanita Muslim memilih hijab yang sederhana dan mudah disesuaikan dengan helm.

Feredal Oil Ilustrasi wanita berkerudung mengendarai motor.

"Kerudung dengan bahan yang ringan dan tidak terlalu panjang dapat memudahkan pemasangan helm dan memastikan helm terpasang dengan benar di kepala," tambahnya.

Helm yang pas dan nyaman tidak hanya melindungi kepala dengan baik, tetapi juga memastikan hijab tetap rapi selama perjalanan.

Selain itu, Agus juga menekankan pentingnya memilih helm yang sesuai.

Baca juga: 28 Akses Gerbang Tol Dalam Kota Jakarta yang Kena Ganjil Genap

"Pilih helm yang memiliki ukuran yang pas dan desain yang dapat mengakomodasi penggunaan hijab. Hindari helm yang terlalu sempit atau terlalu longgar," jelasnya.

Pengendara sepeda motor wanita juga disarankan untuk memeriksa kembali penampilan dan kenyamanan mereka sebelum berangkat.

"Pastikan hijab terpasang dengan rapi dan tidak menghalangi pandangan. Lakukan penyesuaian jika diperlukan agar perjalanan lebih aman dan nyaman," kata Agus Sani.

Dengan mengatasi tantangan ini secara bijaksana, wanita Muslim yang mengendarai sepeda motor dapat menjalankan aktivitas sehari-hari mereka dengan lebih mudah dan aman, tanpa harus mengorbankan kewajiban agama atau keselamatan.