JAKARTA, KOMPAS.com - Belum lama ini terjadi tabrakan beruntun di Tol Jagorawi diduga karena pengemudi tidak waspada ada orang yang menyeberang.
Jalan tol memang seharusnya bersih dari adanya orang yang masuk sembarangan. Cuma sebagai pengguna, tidak bisa semuanya disalahkan ke pengelola tol karena kurang bisa mengamankan jalan.
Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia Sony Susmana mengatakan, jalan tol sudah mengamankan jalan dengan rutin, imbauannya juga jelas, cuma memang ada saja orang iseng atau ODGJ yang lolos masuk.
Baca juga: Mobil Listrik Sudah Ada Baterai, untuk Apa Pakai Aki Lagi?
View this post on Instagram
"Bisa saja meminta pertanggungjawaban (ke pengelola tol). Tapi kalau ditanya balik masalah jarak, kecepatan, apakah ditaati? Enggak juga kan," kata Sony kepada Kompas.com, Selasa (21/5/2024).
Sudah banyak rambu di jalan tol buat mengingatkan pengemudi untuk jaga jarak aman dan batas kecepatan maksimal. Memang, aturan tersebut masih tidak diikuti pengguna jalan.
Baca juga: Puluhan Unit Truk ODOL Terjaring Razia di Ruas Tol JORR
"Lebih baik introspeksi diri, daripada cari-cari salah pihak lain. Bukan membela pengelola jalan tol, tapi pengguna jalan dituntut untuk mampu mengantisipasi," ucap Sony.
Misal semua pengguna jalan menjaga jarak aman dan kecepatannya, maka obyek apapun di jalan tol bisa diantisipasi. Jadi mengemudi bisa lebih aman, terhindar dari kasus tabrakan beruntun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.